Minggu, 22 Mei 2016

Romantisnya Kisah Cinta Gitaditya, Mempelai Wanita yang Sendirian Duduk di Pelaminan

kisah pernikahan Tya dan Koko
Ads Provided by dreamazing.com

Pernikahan memang menjadi momen yang paling membahagiakan dan ditunggu-tunggu bagi setiap orang, tak terkecuali bagi Gitaditya Witono dan Antonius Wisudarmoko yang melangsungkan pernikahan pada Sabtu (14/5) lalu di Gereja St Ignatius Loyola Jakarta.

Janji suci seiya sekata yang dilakukan sekali seumur hidup, harus rela dihiasi uraian airmata. Pernikahan suci tersebut memang telah berlangsung, tapi saat acara resepsi pernikahan sang mempelai pria tak bisa hadir. Sang suami, Koko, di hari resepsi pernikahan tak dapat bersanding di pelaminan bersama Gita karena terbaring sakit.

Koko positif terkena Demam Berdarah pada sehari sebelum pernikahan. Lantaran acara sudah di depan mata, Sabtu Pagi, Koko mencoba menguatkan diri untuk bisa melakukan sakramen di Gereja St Ignatius Loyola Jakarta. Sesuai janji suci, Koko langsung dibawa ke Rumah Sakit MMC Jakarta untuk dirawat.

Di acara resepsi pernikahan yang digelar Minggu siang, Koko tak dapat pergi ke tempat resepsi lantaran dokter tak mengizinkan karena melihat keadaan Koko yang masih lemas. Padahal rencananya Minggu pagi Koko izin dari rumah sakit untuk melakukan resepsi.

He never choose to be sick. The day before, he told me that he was afraid that I will get mad at him if he can not make it to the wedding reception. When I heard it, I feel so guilty as I put so much pressure on him in the last 2 weeks to make the whole wedding event perfect. He work hard to meet my expectation, and me? His expectation is only having a happy day with me, and yet what I can show is only sadness, worry feeling and probably a little bit disappointment. He had no choice, but I had a choice. I had a choice not to make another drama. To put my prettiest smile and be grateful for everything. I thought I will be crying outloud in the hospital, but then the magic happened. The moment I saw him, I felt so happy that I couldn't stop smiling and holding his hand. Then I understand, the wedding is not about the event. Yes, we work hard and prepare carefully for the whole event, but the most important thing is us! Nobody want to walk the aisle alone, nobody want to be sad at their wedding day. It's a destiny that I walked the aisle by myself, but it's a choice to be happy on that day. I am sorry maskoko for all the hard time I gave you in the last 2 months. Now I realize that all those crazy small things mean nothing compare to your health and your happiness. Let's start this journey together 🙂 I love you.

A photo posted by Gitaditya Witono (@gitskai) on

Kesedihan tentu saja singgah di hati Gita, tapi ia mencoba kuat karena ia tak mungkin membatalkan resepsi. Gita pun akhirnya tetap menjalani resepsi itu sendirian. Dengan mengenakan baju adat Jawa, Gita menuju kursi pelaminan dengan membawa keris yang menjadi pertanda kehadiran sang mempelai pria.

Resepsi dilakukan di Puri Ardhya Garini Halim Perdana Kusuma. Tamu undangan yang berdatangan, terharu dengan apa yang terjadi pada pasangan ini. Gita pun tak kuasa menahan tangis saat teman-teman terdekatnya menyalami dan mencoba membesarkan hatinya.

Koko dan Gita dipertemukan dari salah aplikasi kencan. Pasangan ini sebelumnya menjalani hubungan Long Distance Relationship (LDR) karena Gita kerja di Bangkok dan Koko kerja di Papua.

Sontak kekuatan Gita menuai pujian. Foto yang ia unggah di akun instagram, dipenuhi komentar haru, salut dan doa. Semua netizen kompak menyebut kisah cinta mereka manis dan romantis, serta jadi bukti nyata, jika wanita adalah sosok yang teguh dan kuat.

loading...

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search