Senin, 18 Juli 2016

Komedian Fuady Pilih Gelar Resepsi Pernikahan di Pasar Belut

Komedian Fuady dan isterinya, saat bersalaman dengan tamu undangan di Pusat Kuliner Belut Godean, Minggu (17/7/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)Komedian Fuady dan isterinya, saat bersalaman dengan tamu undangan di Pusat Kuliner Belut Godean, Minggu (17/7/2016). (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Kisah unik datang dari komedian Fuady yang menggelar resepsi pernikahan di Pasar Belut

Harianjogja.com, SLEMAN- Umumnya masyarakat menggelar resepsi pernikahan di gedung pertemuan, perhotelan ataupun di pekarangan rumah. Sayangnya, kemegahan itu tidak dilakukan Fuady, salah seorang komedian di Jogja. Dia lebih memilih suasana pasar sebagai lokasi resepsinya.

Pusat Kuliner Belut Godean pada Minggu (17/7/2016) penuh sesak oleh pengunjung. Jumlahnya mencapai ratusan orang. Parkir kendaraan pengunjung pun memadati ruas pinggir jalan yang sempit itu.

Sebagian kendaraan pengunjung di masukkan dalam lahan kosong, tepat sebelah Timur pusat kuliner tersebut. Padahal pada hari-hari biasa di lokasi tersebut tidak banyak pengunjung yang datang.

Di lokasi itulah, komedian Jogja Fuady bersanding bagaikan raja. Dia didampingi 'permaisuri' yang baru saja diakad nikahinya, Kartika Sari. Meski prosesi pernikahan tersebut digelar di pasar tradisional yang khusus produk olahan belut, namun suasana sakral laiknya resepsi pernikahan tetap terasa.

Uniknya, meski dijadikan lokasi resepsi sekitar 30 pedagang di Pasar Belut Godean tersebut masih beroperasi. Mereka terasa tidak terganggu dengan kegiatan resepsi tersebut. Sesekali dari mereka, justru dihampiri pengunjung untuk membeli kripik belut. Kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi pedagang belut. "Ya, kalau resepsi baru pertama kali dilakukan di sini," kata Rani salah seorang penjual kripik belut di sana.

Perempuan yang sudah belasan tahun menjual kripik belut itu berharap, banyak kegiatan lainnya yang digelar sebagai sarana promosi pusat kuliner kripik tersebut. Meski tidak banyak yang membeli, setidaknya kata dia, pengunjung mengetahui ada kelompok penjual kripik belut di sana. "Kalau banyak yang tahu, setidaknya mereka bisa memberi informasi kalau di sini pusat kuliner belut," ujarnya sambil tersenyum.

Prosesi pernikahan adat Jawa Fuady, berjalan mulus. Dia berkata sedianya prosesi pernikahannya akan digelar di Pasar Godean. Sayangnya, luas lokasi di pasar tersebut tidak mencukupi dengan jumlah undangan yang diundang. Selain itu, panitia juga akan kesulitan memantau siapa undangan dan siapa pembeli yang datang.

Sebagai gantinya, pasar olahan belut pun menjadi pilihan. Hanya berjarak beberapa meter sebelah Timur dari Pasar Godean. "Selain lokasi ini, untuk hiburan saya mendatangkan musik gamelan dan pakaian pengantin dari lurik. Semua dikonsep secara tradisional," kata Fuady, bangga.

Bersambung ke halaman 2

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search