
Jadwal Daisy Ridley dalam beberapa tahun ke depan semakin padat. Ia melanjutkan perannya sebagai Rey dalam Star Wars Episode VIII dan kemungkinan Episode IX. Meski begitu, ia masih mengambil pekerjaan dalam seri fiksi ilmiah lainnya.
Dilansir dari Variety (4/8/2016), CEO Lionsgate Jon Feltheimer mengkonfirmasi bahwa Ridley akan bermain dalam adaptasi Chaos Walking, sebuah novel bertemakan distopia (sebuah kelompok masyarakat yang tidak didambakan atau menakutkan) karya Patrick Ness. Film pertamanya akan mulai diproduksi tahun depan.
Chaos Walking memiliki set lokasi di sebuah planet, tempat semua makhluk hidup bisa mendengarkan satu sama lain melalui sebuah teknologi pengaliran foto, kata-kata, dan suara bernama The Noise.
Seorang bocah lelaki bernama Todd Hewitt terpaksa meninggalkan kotanya karena mengetahui cara menghindari The Noise. Di tengah perjalanan ia bertemu Viola, seorang gadis pendiam yang aneh dan menjadi kunci dalam mendiamkan The Noise.
Chaos Walking terdiri dari tiga buku: The Knife of Never Letting Go (2008), The Ask and the Answer (2009), dan Monster of Men (2010). Selain itu, Patrick Ness juga meluncurkan tiga cerita pendek yakni The New World (2009), The Wide, Wide Sea (2013), dan Snowscape (2013).
Doug Liman akan bertindak sebagai sutradara. Pria berumur 51 ini sudah tak asing dengan film bertemakan fiksi ilmiah. Ia pernah menggarap Jumper (2008) dan Edge of Tommorow (2014). Saat ini ia sedang laris-larisnya. Selain Chaos Walking, Liman akan menyutradarai Edge of Tommorow 2, The Wall, dan Gambit.
Lionsgate jauh-jauh hari sudah menetapkan Jamie Linden untuk menulis naskah film perdana Chaos Walking. Sebagai penulis, karyanya belum banyak. Menurut data di laman IMDB, ia baru menulis untuk empat film yaitu We Are Marshall (2006), Dear John (2010), 10 Years (2011), dan Money Monster (2016). Judul terakhir merupakan sebuah film aksi yang disutradarai Jodie Foster dan dibintangi George Clooney dan Julia Roberts.
Selain Chaos Walking dan Episode VIII, Ridley akan bermain dalam Kolma, sebuah film adaptasi dari Israel yang diproduseri J.J. Abrams (sutradara Star Wars Episode VII: The Force Awakens). Lalu ada juga film The Lost Wife, sebuah drama romantis bertemakan Perang Dunia II.
Meski diangkat dari novel populer dengan rating bagus, Lionsgate harus berhati-hati dengan proyek ini. Pasalnya, publik disinyalir sudah bosan dengan karya adaptasi bertemakan dunia distopia. Contohnya adalah kegagalan film ketiga seri Divergent yaitu Allegiant, yang membuat film keempatnya, Ascendant, direncanakan akan dijadikan film televisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar