MEDANSATU.COM, Medan – Seorang polisi lalulintas (Polantas) menilang jenderal bintang dua karena tak membawa surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor yang dibawanya. Akibatnya polantas tersebut dimarahi Kapolda habis-habisan.
Kisah ini diungkapkan Panglima Kodam (Pangdam) Jaya, Jakarta, tahun 1970-an Mayjen TNI Poniman. Ia ditilang petugas Polantas yang tak mengenalinya, karena memang salah, sang jenderal pun pasrah saja saat ditilang dan diminta membayar di tempat.
Mayjen Poniman mengatakan, saat itu hari libur. Ia membawa sendiri mobilnya, dan jalan-jalan di sejumlah tempat di Jakarta. Di kawasan Kebayoran Baru, mobilnya dihentikan seorang Polantas.
Rupanya Polantas itu tak mengenali sang jenderal. Mayjen Poniman pun enggan memperkenalkan diri sebagai komandan TNI AD se-Jakarta Raya. "Akhirnya, saya pun kena tilang dan membayar di tempat," kata Poniman seperti dikisahkan merdeka.com, Senin (8/8/2016).
Cerita Mayjen Poniman kena tilang akhirnya sampai ke telingan Kapolda Metro Jaya saat itu, Mayjen Widodo. Merasa tak enak, Mayjen Widodo pun menelponnya. "Mas kemarin kena tilang ya? Maaf anak buah saya tidak mengenali Mas. Biar nanti saya suruh petugasnya mengembalikan uang tilangnya," kata Widodo.
Karena merasa memang salah dan tak ingin kasus itu dibesar-besarkan, Mayjen Widodo pun menjelaskan ia tak mepersoalkan penilangan tersebut. Namun tetap saja Mayjen Widodo tak enak hati. Selain mitra dalam bertugas, ia dan Mayjen Poniman merupakan teman akrab. "Nggak apa-apa, memang saya yang salah kok," kata Mayjen Poniman.
Esoknya, Kepala Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya datang ke Makodam Jaya untuk mengembalikan uang tilang. Karena Mayjen Poniman sedang sibuk, uang itu akhirnya dikembalikan lewat ajudan. "Belakangan saya baru tahu gara-gara kasus penilangan saya, kepala direktorat lalu lintas dimarahi Pak Widodo," kenang Poniman.
Kisah unik ini diceritakan Jenderal Purn Poniman dalam Biografi Kapolri Jenderal Widodo Budidarmo yang diterbitkan Mabes Polri. Poniman dan Widodo memang bersahabat dekat. Kedua komandan beda institusi ini kompak saling bantu mengamankan Jakarta. (sumber: merdeka.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar