REPUBLIKA.CO.ID, Diskriminasi terhadap penumpang pesawat Muslim terus terjadi. Awal pekan ini, tiga Muslim Inggris harus keluar dari pesawat EasyJet dan menjalani interogasi. Ketiganya menuding mereka menjadi korban perlakuan diskriminatif. Berikut lima kasus diskriminasi terhadap Muslim di pesawat.
Membaca Tulisan Berbahasa Arab di Ponsel, Tiga Muslim Diturunkan dari Pesawat
Tiga Muslim bersaudara Inggris telah mengklaim 'diseret' dari pesawat EasyJet dan diinterogasi oleh Unit Khusus. Mereka diminta turun dari pesawat setelah seorang penumpang melaporkan kepada awak ketiganya membaca teks berbahasa Arab terkait Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di telepon selular mereka.
Tiga bersaudara itu bernama Sakina, Ali dan Maryam Dhara, asal London. Kkpada Middle East Eye, Selasa (23/8), mengatakan mereka dibawa keluar pesawat pekan lalu dan diinterogasi oleh Unit Khusus kontra-terorisme polisi Essex.
Mereka diturunkan setelah seorang penumpang wanita menduga salah satu dari mereka membaca teks berbahasa Arab berhubungan dengan ISIS. Dua dari tiga bersaudara tersebut nampak mengenakan jilbab.
Tiga bersaudara Dhara tersebut mengatakan mereka dikelilingi oleh polisi bersenjata dan diinterogasi selama lebih dari satu jam di luar pesawat. Penerbangan EasyJet ditunda lebih dari satu jam setelah pengaduan, meski ketiga bersaudara akhirnya diizinkan untuk naik.
Polisi Essex mengonfirmasi hal itu kepada Middle East Eye bahwa mereka telah dihubungi setelah adanya laporan kekhawatiran tentang perilaku tiga orang yang sedang melihat ponsel mereka. Petugas bandara telah berbicara dan memeriksa ponsel ketiganya dengan persetujuan.
"Mereka dengan cepat membuktikan bahwa tak ada pelanggaran yang dilakukan," kata polisi.
Menurut status Facebook yang ditulis oleh Maryam Dhara, bungsu dari tiga bersaudara, mereka ditanya tentang masjid mana yang mereka datangi dan apakah mereka berbicara bahasa Inggris meski warga negara Inggris.
Maryam juga mengatakan bahwa tak ada saudaranya yang membaca Alquran atau tulisan berbahasa Arab di ponsel mereka. "Pengalaman itu membuat kaget dan juga memprihatinkan karena mengucapkan Allah Maha Besar saja bisa disamakan dengan terorisme," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar