POJOKJABAR.com, BANDUNG – Sri Wahyuni benar-benar menjadi pahlawan Indonesia pada Olimpiade 2016 ini. Dia sukses meraih perak dan langsung menyedot perhatian rakyat Indonesia.
Bagaimana kehidupan keluarga Sri Wahyuni sendiri? Seperti apa? Bagaimana dengan rencana bonus Rp2 miliar dari pemerintah Indonesia atas suksesnya meraih medali pada Olimpiade 2016?
Candiana dan Rosita, orangtua Sri Wahyuni, pada hari kemenangan Sri Wahyuni sempat putus asa. Niat menonton perjuangan putri mereka, Sri Wahyuni Agustina, di Olimpiade tak kesampaian.
Padahal, sudah sejak Sabtu (6/8) dini hari mereka memelototi televisi. Mereka tak tahu bahwa Yuni –sapaan akrab Sri Wahyuni– baru dijadwalkan turun sehari kemudian.
Tapi, ketika kembali begadang pada Minggu dini hari (7/8) pun, tetap tak ada tayangan perebutan medali angkat besi putri kelas 48 kilogram di televisi.
Sampai kemudian telepon seluler Candiana berdering kemarin pagi (7/8). Dalam kondisi masih menahan kantuk karena begadang dua hari beruntun, diangkatnya telepon. Ada Junaidi, suami Supeni, pelatih Yuni, di seberang sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar