Rabu, 10 Agustus 2016

Menag Usul Kisah Alquran Dilombakan dalam Festival

YOGYAKARTA - Menteri Agama (Menag), Lukman Hakim Syaifuddin membuka Festival Alquran di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Para penggagas festival yang baru pertama kali digelar itu berencana menggelar ajang secara berkelanjutan.

"Saya mendengar informasi para penggagasnya, para inisiatornya berharap agar terus berkesinambungan, berkelanjutan, apakah setahun sekali, setahun dua kali, atau tiga tahun sekali," kata Menag di Sportodium Kampus UMY, Rabu (10/8/2016).

Jika festival tersebut akan kembali digelar, Menag memberi usulan agar perlombaan tak sekadar membaca, menghafal, ataupun memahami Alquran. Tapi, melombakan kisah dan cerita dalam Alquran dengan memadukan sastra yang indah.

"Sekadar usul, mungkin ada baiknya karena ini festival, tidak hanya musabaqoh, tilawah, hifzhil, tapi juga bisa dilombakan bagaimana kisah-kisah yang ada dalam Alquran itu dinarasikan, diungkap kembali dengan cara yang tentu indah," tuturnya.

"Saya yakin generasi muda, mahasiswa memiliki kreativitasnya tersendiri. Bagaimana mengisahkan kembali cerita-cerita yang sangat kaya dalam Alquran yang tentu itu sangat diperlukan bagi anak-anak kita saat usia-usia awal masa pertumbuhan," lanjut Menag.

Menurutnya, masa anak-anak merupakam masa awal dalam pembentukan watak. Hal itu sangat memerlukan kisah-kisah yang menarik sehingga membekas bagi anak untuk diceritakan.

"Kita sangat menyadari kisah dan cerita itu ada banyak sekali dalam Alquran. Sehingga, sejak kecil sudah mengenal kisah yang diambil dari Alquran," ucapnya.

Sedangkan Rektor UMY, Bambang Cipto menyambut baik usulan tersebut. Meski diangkap cukup baik, hal itu harus dikomunikasi dengan baik oleh seluruh pihak yang menyelenggarakan festival ini.

"Kita berharap kegiatan ini dilakukan secara berkelanjutan, tidak berhenti pada kegiatan sekali ini," imbuhnya.

Adapun cabang lomba Musabaqoh Tilawatil Quran dalam Festival Alquran ini terdapat 10 perlombaan, yakni tilawah (membaca), tartil (membaca tidak dilagukan secara mendayu-dayu), dan hifzhil (hafalan) Quran untuk satu juz, lima juz, 10 juz, 15 juz, hingga 30 juz.

Kemudian, ada juga lomba kaligrafi (seni tulisan) Alquran, fahmil (pemahaman atau memehami) Quran, dan terakhir syarhil (penjelasan atau menjelaskan) Quran.

Selain itu, digelar beragam pameran dan bazar tentang peradapan dan seni budaya Islam. Dialog dan seminar juga dilakukan ditengah-tengah acara perlombaan yang digelar untuk kalangan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia tersebut. (ira)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search