Laporan Wartawan SuperBall.id, Aidina Fitra
TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Di apartemen kecil di pinggiran Roissy-en-Brie, Paris, Fassou Antoine Pogba melihat ke halaman depan koran terkemuka.
Dia melihat wajah anaknya Paul Pogba terpajang sebagai sosok pesepak bola paling mahal di dunia.
"Jika klub tidak menganggap layak, maka mereka tak akan membayar sebesar itu," kata Fassou Antoine, dikutip SuperBall.id dari Telegraph, Kamis (12/8/2016).
Sulit bagi Fassou mendebatkan pantas atau tidak harga itu untuk anaknya.
Fassou hanya tahu perjuangan Pogba dari klub pertama yang berada di ujung jalan Roissy-en-Brie, US Roissy.
Begitupun dengan tekadnya untuk mengetahui hal baru.
Sebagai ayah, Fassou hanya bisa mendorong dan mengikuti kemauannya.
Mulanya Pogba yang saat itu berusia empat tahun melihat sekelompok pria yang lebih tua darinya bermain bola.
Pogba memaksa hendak mencoba mengolah si bundar ketika itu.
"Ketika saya melihat dia bermain sepak bola, saya bisa menikmati tekniknya yang sangat hebat," kata Fassou.
Saat Pogba jatuh cinta pada dunia si bundar itu, Pogba semakin mengasah kemampuannya.
Kini dia bermain untuk Manchester United dengan status pemain termahal di dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar