Kisah inspiratif datang dari seoragn pensiunan PNS di Bantul
Harianjogja.com, BANTUL-Saat menjadi seorang pegawai negeri sipil (PNS), suara lantang Ngadiyono, 63, terhadap ketidakadilan membuatnya berkali-kali dipindahtugaskasan. Bahkan tidak jarang ia mendapatkan ancaman dan juga teror.
Setelah pensiun dari PNS Ngadiyono pun tak berhenti, dia sering kali melakukan aksi seorang diri menuntut pemerintahan yang bersih.
Mengendarai mobil Toyota Terios warna putih Ngadiyono kemudian memarkirnya di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bantul. Mobil itu dia pasang kain waran hitam berukuran kurang lebih tiga meter persegi bertulisakan "Bro di Bantul ada tidak pungli? Banyak Mas! Pecat PNS pungli".
Sebelum ke Kantor DPRD, Ngadiyono Rabu (19/10/2016) siang melakukan aksinya seorang diri di depan Kantor Bupati. Dengan mengenakan kemeja lengan pendek kotak-kotak dan mengenakan peci, pria berkacamata ini membagikan selebaran yang intinya meminta untuk menumpas tikus-tikus pungli dan koruptor yang ada di Bantul. Sebagai pensiunan PNS dia mengaku mengetahui banyak hal tentang praktek korupsi terutama di Bantul.
Ngadiyono menceritakan kisahnya kala pertama kali menjadi PNS pada 1975. Sebelum era reformasi, suara lantangnya terhadap ketidakadilan tak jarang berbalas acaman.
Bersambung halaman 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar