Kisah Seorang Pegawai Google yang Memilih Tinggal di Dalam Truk – Brandon S. yang berumur 23 tahun merupakan salah seorang software engineer yang dimiliki oleh Google. Dia adalah mantan siswa magang Google dulunya. Pada waktu magang tersebut dia harus tinggal di San Fransisco dan menyewa sebuah apartemen yang terbilang mahal. Hal ini dikarenakan Brandon berasal dari Massachusetts, sehingga dia di haruskan menyewa sebuah apartemen untuk ditinggali.
Tempat tinggalnya pada masa tersebut merupakan tempat termurah yang bisa ditawarkan oleh perusahaan. Berisikan 2 kamar tidur dengan kapasitas 4 orang, Brandon dikenakan biaya $65 permalamnya, sehingga jika ditotal perbulannya akan memakan biaya sekitar $2000.
Berawal dari situlah mulai muncul pemikiran untuk berhemat. Brandon mengatakan "Aku menyadari telah membayar terlalu banyak untuk menyewa apartemenku yang pada kenyataannya jarang aku gunakan. Sangat disayangkan uang sebanyak itu hanya terbuang percuma. Rasanya seperti membakar uang, tidak ada keuntungan lebih di masa depan, dan bagiku hal tersebut sulit untuk diterima." Apartemen Brandon sejatinya hanya digunakan sebagai tempat bermalam.
Setahun setelah menyelesaikan pendidikannya, Brandon pun menjadi pegawai full time Google. Dia langsung memutuskan untuk tinggal di sebuah truk. Kemudian Brandon membeli truk seharga $10.000 dengan dana yang didapat dari bonus kontraknya.
Satu – satunya biaya tetap yang dikeluarkan Brandon adalah untuk Asuransi truk, berjumlah $121 perbulannya. Brandon tidak menggunakan listrik dan tagihan teleponnya di tanggung oleh Google. Dia menjelaskan bahwa barang – barang yang dimilikinya tidak melulu harus dicolokkan ke listrik. Truk sudah memiliki lampu sendiri didalamnya dan dia memiliki sebuah penerangan bertenaga baterai.
Tidak hanya itu, Brandon juga memiliki sebuah penyimpanan baterai yang selalu di cas ketika di kantor dan digunakan untuk mengecas headphone dan ponselnya pada malam hari. Sementara laptop kerjanya akan tahan semalaman dengan sekali cas, yang pada keesokan harinya akan di cas kembali di kantor. Ruangan truknya cukup besar dan di desain seminimal mungkin. Brandon mengutarakan hanya benda – benda penting saja yang ada didalamya, seperti tempat tidur, lemari pakaian dan gantungan baju.
Lalu bagaimana dengan makan dan mandi? Brandon mengungkapkan semuanya dilakukan di dalam Google Campus. Sarapan, makan siang hingga malam di tempat bekerja dan kemudian setiap pagi setelah selesai berolahraga dia mandi di gym perusahaan.
Semakin sedikit pengeluaran maka semakin banyak yang bisa ditabung. Brandon menargetkan menyimpan 90% penghasilannya diluar pajak, untuk digunakan melunasi pinjaman sewaktu kuliah dan juga untuk di investasikan. Sewaktu menempuh pendidikan, Brandon memiliki pinjaman sebesar $22.434 dan dia telah melunasi sebanyak $16.449. Dia memperkirakan akan melunasi seluruh pinjamannya dalam 6 bulan kedepan.
Tinggal di dalam truk tidak mempengaruhi gaya hidup Brandon. Malahan berkat penghematan yang cukup signifikan ini, Brandon dapat menikmati makan di restoran mewah dan merasakan keindahan San Fransisco lebih dari sebelumnya dibandingkan ketika dia masih tinggal di apartmen lamanya.
Selain itu Brandon juga bersahabat baik dengan para satpam Google. Dia pun di izinkan memarkir truknya di parkiran perusahaan. Hal ini menguntungkan karena dia tidak perlu bersusah payah melawan macet setiap hari. Brandon hanya perlu berjalan beberapa meter saja untuk tiba di kantor.
Brandon masih belum memastikan hingga berapa lama akan tetap tinggal di truk. Dia tidak membuat deadline dan akan terus melakukan hal tersebut karena menurutnya belum ada alasan yang kuat untuk berhenti.
Kisah ini terjadi dibulan Oktober 2015, kondisi saat ini mungkin saja telah berbeda
Tidak ada komentar:
Posting Komentar