Selasa, 13 Desember 2016

Kisah Hidup Kakek-Nenek Ini Beredar di Facebook, Kemudian Muncul Banjir Simpati dari Netizen

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Penderitaan kakak beradik Mbah Sidem (65) dan Trimo (60) yang diunggah warga di media sosial (medsos) mengundang simpati masyarakat. Dalam tempo singkat warga rame-rame memberikan bantuan, Selasa (13/12/2016).

Adalah Arif Witanto yang mengunggah penderitaan Mbah Sidem dan Trimo warga Dusun Nambakan, Desa Sambirejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri di Facebook.

Dari media sosial itu di luar dugaan ternyata simpati dari berbagai komunitas berdatangan. Malahan dalam waktu singkat terkumpul dana uang tunai sekitar Rp 4 jutaan.

"Banyak komunitas yang urunan memberikan bantuan. Mulai sembako, makanan, peralatan dan pakaian," ungkapnya.

Malahan rumah Mbah Sidem dan Trimo yang berada di dekat areal pemakaman umum yang biasanya gelap gulita juga telah dipasang lampu penerangan sambungan listrik PLN.

Rencananya, Mbah Sidem dan Trimo tahun depan diusulkan mendapatkan bantuan dari Kantor Dinas Sosial.

"Sudah diusulkan mulai tahun depan mendapatkan bantuan rutin," jelasnya.

Arif mengaku tidak menyangka simpati masyarakat ternyata banyak berdatangan untuk kedua manula itu.

"Kami bersyukur masih banyak masyarakat kita yang peduli dengan penderitaan sesama," ujarnya.

Mbah Sidem dan Trimo merupakan dua warga tidak mampu yang hidup di tengah ladang di rumah sangat sederhana. Di usia senjanya, kedua kakak beradik itu tidak memiliki keluarga terdekat.

Mbah Sidem hanya tiduran di lincak bambu yang beralasan karung bekas tanpa baju. Wajahnya yang telah keriput dan tubuhnya yang kurus kering hanya ditutupi sarung.

Mbah Sidem hanya tergolek tak berdaya tanpa bisa beraktivitas. Malahan untuk  duduk lagi sudah kesulitan karena pinggangnya akan terasa panas jika dibuat duduk.

Wanita tua itu hanya ditemani Trimo adiknya yang bekerja serabutan sebagai buruh tani. Keduanya sebelumnya hidup dalam kegelapan karena rumahnya belum dialiri listrik PLN. Untuk penerangan, Trimo biasa menyalakan obor.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search