Selasa, 06 Desember 2016

Kisah Kek Min Penjaga Kuburan Tanpa Upah

Laporan Wartawan Tribun Medan / Tommy Simatupang

TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG - Legimin (63) tampak sedang sibuk membersihkan kuburan. Memang Legimin saban hari berkewajiban merawat kuburan di Jalan Pembangunan, Desa Mularejo, Kabupaten Deliserdang.

Meskipun bekerja sebagai penjaga tanah wakaf selama delapan tahun, Legimin belum menerima haknya setiap bulan.

Bahkan, Legimin atau yang biasa disapa Wak Min, ikut tinggal di area pekuburan dengan mendirikan gubuk kecil.

Amatan www.tribun-medan.com, gubuk tersebut tak memiliki dinding. Gubuk yang dipenuhi dengan perlengkapan seadanya, tampak sudah reot. Papan-papannya juga sudah mulai lapuk. Tikar sebagai alas tempat tidur sudah tak baik lagi.

"Saya diajak Pak Kades (Kepala Desa) sini untuk menjaga kuburan. Saya mau aja, saya tidak terlalu memikirkan gajinya. Yang kasih saya uang itu kadang peziarah,"katanya, Selasa (6/12/2016).

Namun, tak seluruh peziarah akan memberi. Kepala desa juga, katanya tak begitu sering datang.

"Saya bersihakan kuburan, yaudah saya kerjakan saja. Biar Tuhan yang memberikan imbalannya. Saya gak terlalu memikirkannya,"ujarnya.

Awalnya Kek Min menjaga kuburan di tanah wakaf desa sebelah. Uniknya, saat itu juga Kek Min turut menjaga kuburan istrinya.

"Istri saya dikuburkan di tanah wakaf sebelah. Saya pernah menjaga kuburan di sana selama setahun,"katanya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search