Akibat benda kecil ini, seorang pria harus berurusan ke ranah hukum. Bagaimana tidak, benda ini membuat salah satu organ paling penting dalam tubuhnya jadi bermasalah. Benda ini sering dianggap sepele bagi sebagian orang.
Suatu hari, seorang pria memutuskan untuk membeli jaket. Jaketnya itu hendak dipakai saat musim dingin datang. Pria yang tak diketahui namanya ini pun akhirnya memakai jaket tersebut di suatu hari di musim dingin.
Dilihat dari RocketNews24, pria ini berasal dari Jepang yang memang pada akhir tahun menghadapi musim salju. Tapi sayang, sesuatu yang buruk terjadi dengannya.
Mata pria tersebut sampai katarak gara-gara benda kecil tersebut ada di jaketnya. Menurut pria itu, jaket itu adalah jenis jaket yang mempunyai tali karet yang melewati pinggiran tudung kepala.
Di ujung saluran tali itu ada sebuah pengencang yang terbuat dari plastik. Pengencang itu biasa kita ketahui berwarna hitam dan berbentuk seperti tabung kecil.
Suatu hari, pengencang itu masuk ke dalam bagian tudung kepala itu. Pria itu pun harus menariknya ke luar. Hal itu mengakibatkan jaketnya melar karena bahannya seperti karet.
Dan saat benda itu ditarik, sesuatu yang buruk pun terjadi. Benda itu tersentak dan mengenai mata kirinya. Alhasil, matanya jadi cedera hingga mengalami katarak, nyaris buta.
Baca juga: Gara-gara Pakai Lensa Kontak Hingga 10 Jam, Mata Kiri Gadis Ini Nyaris Buta
Perawatan medis untuk matanya itu mengakibatkan ia mengeluarkan uang yang tak sedikit. Karena kejadian ini, ia meminta kompensasi sebanyak 881.000 USD atau sekitar Rp 11 miliar.
Uang sebanyak itu ia minta pada Theory, brand jaket yang ia pakai tersebut. Penilaian atas jaket itu pun kemudian bergulir sedemikian rupa.
Ada yang berkata bahwa hal itu bukanlah sebuah kecacatan produk, sehingga bukan kesalahan dari perusahaan. Tapi tak sedikit juga yang menganggap bahwa benda pengencang itu merugikan banyak orang.
Akhirnya, perusahaan jaket itu memberikan uang kompensasi juga untuk korban yang diketahui berumur 40 tahun tersebut.
Mereka memberikan uang kompensasi sebanyak USD 352.000 atau sekitar Rp 4,7 miliar. Theory sendiri adalah perusahaan pakaian yang mempunyai brand terkenal seperti Uniqlo.
Sampai saat ini, belum ada lagi kelanjutan mengenai kasus tersebut.
Tania Natalin Simanjuntak / Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar