Selasa, 13 Desember 2016

Kisah Warga Gunungkidul yang Kini Merdeka dari Krisis Air

Laporan Reporter Tribun Jogja, Dwi Nourma Handito

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Udi Margono, 65 tahun, tidak pernah menyangka air yang berasal dari sungai bawah tanah yang letaknya jauh dari rumahnya kini bisa dia konsumsi untuk kebutuhan sehari-hari.

Kekhawatiran akan kesulitan air untuk minum, mencuci dan sebagainya kini sudah tidak ada lagi di dalam pikirannya.

Udi merupakan satu dari puluhan kepala keluarga (KK) Dusun Banyumeneng II, Giriharjo, Panggang, Gunungkidul yang bertahun-tahun sulit mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.

Sumber air jauh dari tempat tinggalnya, sementara itu layanan PDAM tidak bisa menjangkau rumahnya dan warga lain yang posisinya di atas bukit.

"Air adalah kebutuhan pokok dan pada awalnya kami di dusun Banyumeneng benar-benar kesulitan air," ujar Udi kepada Tribun Jogja, belum lama ini.

Dusun Banyumeneng II terletak di kawasan karst Gunungsewu bagian barat, daerah ini memiliki akses yang sangat minim dalam hal pasokan air.

Sementara dengan batuan dasar berupa karst atau kapur, tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk membuat sumber air pribadi atau berupa sumur air tanah.

[embedded content]

Kepala Dusun Banyumeneng II, Supriyanto mengatakan sudah lebih dari 10 tahun masyarakat Banyumeneng II yang sebagian besar berpofesi sebagai petani merasakan kekurangan air, terutama Rukun Tentangga (RT) yang posisinya di atas bukit.

Ada tiga RT yang selama ini berjuang mendapatkan air.

"Daerah sini, saat musim kemarau benar-benar kering, bahkan untuk air minum pun susah," ujarnya yang juga mengatakan PDAM yang sudah sekitar 25 tahun tidak bisa mengaliri 100 persen warganya dan di 10 tahun terakhir tidak lebih dari sekitar 50 persen yang teraliri air PDAM.

Di kawasan karst banyak ditemui sumber air yang melimpah, namun tidak berada di permukaan, dan berupa sungai bawah tanah.

Sungai bawah tanah itulah yang selama ini menjadi sumber utama bagi masyarakat Banyumeneng II.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search