TRIBUNJOGJA.COM - Paha kanan retak sehingga membuat tertatih-tatih saat berjalan, tak lantas menyebabkan pria sebatang kara ini, hanya duduk diam menunggu belas kasihan orang.
Meskipun harus menahan rasa sakit, ia tetap berkeliling mengumpulkan barang bekas, lalu menjualnya ke pengepul.
Kondisi memprihatinkan itu dialami oleh Saimin, warga RT 03 RW 02, Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Beberapa waktu lalu, cerita soal kehidupan Saimin beredar viral di media sosial.
Seperti dikutip dari postingan yang beredar viral itu, Saimin hidup seorang diri tanpa adanya lampu penerangan di tengah kampung yang terang benderang.
Setiap hari ia akan berjalan keliling mencari barang bekas sambil menggeret papan beroda. Papan itu digunakan untuk membawa barang bekas yang berhasil dikumpulkan.
Ia berjalan tertatih-tatih karena tulang paha kanannya disebut-sebut patah dua bagian, setelah ditabrak truk. Akibat peristiwa itu, kakinya pun mengalami bengkok.
Pada Tribunjogja.com, netizen Arif Witanto, salah satu yang memviralkan kehidupan Saimin menuturkan, peristiwa kecelakaan itu sudah terjadi cukup lama.
Ia pun tak tahu apakah Saimin mendapat perawatan yang semestinya atau tidak setelah kejadian itu.
Namun nyatanya, Saimin masih berjalan tertatih-tatih sampai saat ini. Kondisinya juga masih sama saja meskipun cerita soal kehidupannya sudah viral di dunia maya.
"Pihak berwenang belum ada yang membantu," tutur Arif, Minggu (29/1/2017).
Menurut Arif, Saimin dianggap gila oleh warga sekitar karena bicaranya yang kemana-mana. Namun ketika ditanya ujarnya, Saimin bisa menjawab dengan jelas.
Arif meyakini, bila pria tua tersebut sebenarnya tidak mengalami gangguan jiwa.
Meskipun hidup sebatang kara sambungnya, tetapi Saimin memiliki anak. Sayangnya, anak Saimin mengalami keterbelakangan mental sehingga tak dapat merawatnya.
"Anaknya tidak tinggal serumah. Kayanya tidak punya jaminan kesehatan. Kemungkinan Saimin hanya memperoleh pemeriksaan serta perawatan biasa saja tanpa tindakan medis yang optimal dan selayaknya sehingga masih seperti itu," tambah Arif. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar