Senin, 02 Januari 2017

Kisah-Kisah di Balik Pelantikan Massal Pegawai di Banua (1)

PROKAL.CO, Mutasi besar-besaran dilakukan di pengujung tahun 2016 tadi. Ada yang senang dipindah ke jabatan baru, ada yang sedih, ada juga yang pasrah. Radar Banjarmasin menghimpun kisah-kisah menarik para abdi negara  di balik pelantikan massal akhir tahun 2016 tadi.

SUTRISNO, Banjarbaru

Tak ada rasa gugup di wajah Masjudin Noor saat membuka amplop isi SK kepindahan tugasnya. Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), dia mengaku siap ditempatkan di mana saja. Wajah sumringah langsung terpancar, ketika selesai membaca isi SK tersebut. "Saya dipindah, jadi Kadinsosnaker, " katanya.

Ya. Masjudin Noor menjadi salah satu pejabat yang digeser pada pelantikan jabatan Jumat (30/12) tadi. Tugasnya sebagai Kepala Satpol-PP Banjarbaru resmi dilepas, setelah SK kepindahannya sebagai Kepala Dinsosnaker Banjarbaru ia terima. Dengan begitu, menurutnya, ia tak lagi harus keluar malam untuk menggelar razia.

Ia menuturkan, Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani pasti punya alasan sehingga memutuskan untuk memindah dirinya. Salah satunya yaitu mengenai kondisi kesehatannya, yang tidak bisa lagi dipaksanakan untuk bekerja terlalu berat. "Beliau mungkin memandang saya perlu istirahat, karena penyakit stroke yang saya derita, " ujarnya.

Lantaran penyakitnya tersebut, di tengah gencarnya Satpol-PP melakukan razia ke tempat-tempat prostitusi pada tahun 2016 ia malah terbaring lemah di rumah sakit. "Saya saat itu harus dirawat selama dua bulan, " kata Masjudin.

Ia menambahkan, sejak saat itu dirinya tidak bisa lagi bekerja terlalu berat. Sementara sebagai seorang Kasatpol-PP dituntut harus keluar tengah malam untuk melakukan razia. "Meski kondisi saya seperti ini, saya selalu berupaya dapat memimpin razia. Apalagi ke Lokalisasi. Karena penutupan Lokalisasi sudah menjadi harga mati, " tegasnya.

Masjudin mengaku banyak mendapatkan pengalaman ketika menjabat sebagai Kasatpol-PP Banjarbaru selama tiga tahun. Termasuk keberhasilan mereka dalam menyita 8 ribu botol miras dan 49 drum minuman oplosan. "Banyak pengalaman yang saya dapatkan, sekarang saya mulai fokus di tempat baru, " ujarnya.

Ditanya tugas apa yang paling menantang selama menjabat sebagai Kasatpol-PP? Ia menuturkan, memborbardir Lokalisasi Pembatuan lah tugas yang paling menantang. Bayangkan, sejak Walikota Nadjmi Adhani berkomitmen menutup Komplek Pembatuan, Satpol-PP ditugasi agar sesering mungkin melakukan razia agar tidak ada lagi laki-laki hidung belang yang berani datang. "Meski menantang, saya sangat senang sekali karena banyak dukungan dari masyarakat, " katanya.

Ia berharap, Kasatpol-PP yang baru tidak mengendurkan sikap untuk merealisasikan penutupan Lokalisasi di wilayah Banjarbaru. "Perbanyak razia, kalau ada yang membangkang bawa ke pengadilan, " pungkasnya. (ris/by/ran) 

This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search