Senin, 02 Januari 2017

Kisah Pilu Para Wanita Indonesia yang Dijadikan Budak Seks Pada Masa Penjajahan Jepang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Ratusan ribu orang perempuan dan anak-anak perempuan di beberapa negara Asia diperkosa dan dipaksa menjalani perbudakan seksual atau yang disebut 'ianfu' oleh tentara Jepang, termasuk di Indonesia.

Artikel ini memuat konten yang mungkin menganggu bagi sejumlah pembaca

Sri Sukanti (80) baru berusia sembilan tahun ketika dibawa tentara Jepang ke Gedung Papak, Purwodadi, Jawa Tengah.

"Wah ayah saya semaput-semaput saya dibawa dikira mau dibunuh.

Terus ada lagitemen saya sekolah, dikira mau dibunuh. 'Jangan, saya saja, saya saja'," ungkap Sri, seraya mengenang masa kelam itu.

Selama beberapa hari, dia diperkosa seorang perwira militer Jepang.

"(Saya) dielus-elus diciumi… ditiduri tiga kali, tidak setiap hari…. Hmm, nangis toh saya, abis gimana lagi, jauh dari orang tua, yang mau nolong aku siapa?" tuturnya.

Sri ingat dia berada di gedung itu bersama dengan anak perempuan lainnya, tetapi tidak berada di ruangan yang sama.

Tak ada yang bisa dilakukan untuk melarikan dari gedung tersebut.

Selama berada di Gedung Papak, Sri mengungkapkan secara rutin dia disuntik agar tidak memiliki anak. Sri menunjukkan bekas luka yang di bagian bokongnya.

This article passed through the Full-Text RSS service - if this is your content and you're reading it on someone else's site, please read the FAQ at fivefilters.org/content-only/faq.php#publishers.
Recommended article: The Guardian's Summary of Julian Assange's Interview Went Viral and Was Completely False.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search