Sabtu, 18 Maret 2017

Kisah 'Ajaib' Surya Saputra Saat Harus Menjadi Gay

Jakarta, CNN Indonesia -- Pernah memerankan sebagai karakter gay, Surya Saputra mengaku mendapatkan banyak pengalaman. Namun, kala itu, dia mengaku menerima tawaran tersebut murni atas dasar karya seni.

"Saya anggap itu karya seni dan waktu ditawari Nia Dinata, saya langsung bilang saya mau film ini. Karena inilah realitas kehidupan ibu kota," kata Surya saat bercerita kepada CNNIndonesia.com, beberapa waktu lalu.

Surya adalah salah satu aktor yang pernah memerankan sosok gay ketika ia menjadi Nino dalam Arisan! karya Nia Dinata pada 2003.

Film tersebut menampilkan kehidupan masyarakat kelas menengah atas di ibu kota, termasuk di dalamnya adalah para sosialita dan kelompok LGBT.

Menjadi gay, menurut Surya, merupakan peran yang sulit. Suami Chyntia Lamusu itu berusahan keras untuk bisa memerankan karakter yang bertolak belakang dengannya.


Surya pun mendalami peran dengan melakukan riset ke sebuah kelab gay. Dia mengamati komunitas tersebut dan menerapkannya saat menjadi Nino.

Tantangan Surya tidak berhenti sampai di situ. Ketika tuntutan adegan ciuman dengan Sakti (Tora Sudiro) datang, Surya harus putar otak untuk dapat berakting dengan baik.

"Waktu adegan ciuman itu, saya fikir 'aduh ini gimana?' saya langsung bayangkan saja kalau Tora itu adalah wanita,"

"Duh, enggak bisa diomongin deh. Luar biasa pengalaman itu. Ajaib deh. Absurd," ujar Surya sambil tertawa.


Akibat adegan itu, Surya mendapatkan beragam reaksi. Bahkan ia pernah dikira sebagai penyuka sesama jenis. Dan, peran ini pun yang sempat jadi bumbu gosip terkait perpisahan Surya dengan sang mantan istri, Dewi Sandra.

Surya juga mendapat klaim sebagai pendukung kelompok tertentu. Namun ia menegaskan tidak mendukung apa pun melalui perannya dalam Arisan!

"Kami tidak mendukung siapa-siapa. Tapi kami memberitahu ini bahwa inilah kehidupan sekarang, ya orang-orang tinggal memilih saja," ujar Surya.


Edukasi

Walau banyak pertentangan, namun Surya menganggap Arisan! sebagai film yang banyak mengandung edukasi dan pembelajaran, termasuk bergaul dengan kelompok LGBT.

Surya menilai kisah dalam film tersebut dekat dengan kehidupan sehari-hari dan membuat penonton membuka mata serta tidak lagi berpura-pura.

"Kita bisa tahu cara menghadapi mereka. Dan juga saya kan sekarang sudah menjadi orang tua, dan film itu membuat saya sadar dan tahu bagaimana seharusnya mendidik anak," kata Surya yang baru saja dikarunia sepasang anak kembar.


Sukses berperan sebagai gay dan menerima Piala Citra Pemeran Pendukung Pria Terbaik pada tahun 2004, Surya justru mengaku tak ingin lagi memerankan tokoh gay.

"Enggak deh. Cukup di Arisan!," kata Surya diikuti dengan tawa. (end)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search