Alexis lahir dan besar di daerah kumuh Chile.
VIVA.co.id – Kesuksesan yang diraih Alexis Sanchez saat ini, bukanlah hal dicapai dengan mudah. Lahir di kawasan industri kumuh, Tocopilla, Chile, bintang Arsenal menceritakan kisah singkat perjalanannya menuju karier sebagai pesepakbola profesional.
Alexis memulai kariernya bersama klub junior di tempat kelahirannya, CD Cobreloa di tahun 2004. Setelah berhasil menembus skuat senior Cabreloa, klub Serie A, Udinese, mencium bakatnya.
Udinese kemudian memboyong Alexis di tahun 2006. Selama lima musim berseragam Udinese, Alexis sukses mencetak 21 gol dalam 112 penampilannya di semua ajang.
Sukses bersama Udinese membuat raksasa Spanyol dan Eropa, Barcelona, kepincut meminangnya. Alexis kemudian hijrah ke Camp Nou awal musim 2011/2012. Tiga musim berseragam The Catalans, Alexis mampu mencetak 47 gol dalam 141 penampilannya di semua ajang.
Kiprahnya bersama Barcelona membuat namanya melejit. Ia sukses mengantar Barcelona menjuarai La Liga musim 2012/2013, Copa del Rey 2011/2012, Piala Super Eropa 2011, dan Piala Dunia Klub 2011.
Kedatangan Luis Suarez ke Barcelona awal musim 2014/2015 membuat tempat Alexis tersisih. Ia kemudian dilepas Barcelona. Namun, tak perlu berlama-lama bagi Alexis untuk bisa kembali mendapatkan klub elite. Arsenal datang meminangnya di musim tersebut. Hingga saat ini, Alexis sudah hampir tiga musim membela panji The Gunners.
Sedikit bercerita, Alexis mengingat perjuangannya menuju karier sebagai seorang pesepakbola profesional. Ia masih ingat saat masih bermain bola di kampun halamannya yang kumuh, bermain bola dengan orang yang lebih tua, dengan lapangan seadanya dan tak layak.
"Saya ingin menjadi seorang pemain sepakbola profesional sejak saya masih kecil. Saya selalu mendekatkan mental saya kepada kemenangan. Dan melakukannya sejauh mungkin untuk bermain sepakbola," ujar Alexis dikutip Arsenal.com.
"Saya bermain dengan orang yang lebih tua sepanjang waktu. (Bermain sepakbola) di jalanan, tapi kami juga biasanya pergi ke penjara untuk bermain. Kami bermain dengan orang-orang di sana dengan lapangan yang kotor," katanya.
Sosok Alexis jadi salah satu pahlawan bagi masyarakat Chile. Bagaimana tidak, Alexis sukses mendaratkan trofi Copa America 2015 dan Copa America Centenario 2016.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar