Jumat, 17 Maret 2017

Kisah 'BEAUTY AND THE BEAST' Ternyata Diambil Dari Pasangan Ini?

Kapanlagi.com - Hari ini (17/03), live action dari salah satu animasi sukses Disney BEAUTY AND THE BEAST telah dirilis. Banyak penggemar Disney yang mengantisipasi rilisnya film yang dibintangi oleh Emma Watson tersebut. Tak heran sebab versi animasi dari kisah cinta Belle dan The Beast ini sendiri berhasil mendapatkan piala Best Picture Oscar pada tahun 1992 silam.

Pada dasarnya hampir semua kisah Disney diangkat dari dongeng, BEAUTY AND THE BEAST juga demikian. Kisah ini diangkat dari novel LA BELLE ET LA BETE yang ditulis oleh Gabrielle-Suzanne Barbot de Villeneuve. Kisah ini ditulis tahun 1740 dan baru diangkat menjadi animasi pada tahun 1991 oleh Disney.

Petrus Gonsalvus, sosok Beast dalam dunia nyata yang jadi inspirasi BEAUTY AND THE BEAST © mirror.co.ukPetrus Gonsalvus, sosok Beast dalam dunia nyata yang jadi inspirasi BEAUTY AND THE BEAST © mirror.co.uk

Namun siapa sangka kalau kisah cinta wanita cantik dan sosok "monster" ini diangkat dari kisah nyata? Meski kisahnya mengalami sedikit modifikasi, ternyata pada tahun 1537 hidup seseorang dengan karakteristik mirip dengan Beast dari kisah yang terkenal di Eropa ini. Sosok Beast tersebut adalah Petrus Gonsalvus atau Pedro Gonzales. Seorang pria yang mendapat julukan "Pria dari Hutan" yang terlahir di Tenerife.

Petrus merupaka pria penderita hipertrikosis, kondisi langka ini menyebabkan seseorang ditumbuhi rambut dengan jumlah tak normal. Kondisi ini kadang disebut juga sebagai werewolf syndrome. Petrus Gonsalvus lah orang pertama yang mengidap kelainan ini.

Petrus adalah penderita trikosis pertama di dunia © mirror.co.uk Petrus adalah penderita trikosis pertama di dunia © mirror.co.uk

Sedikit mirip dengan kisah Belle, Petrus juga akhirnya mendapatkan sosok cinta sejati yakni Lady Catherine. Sama seperti Belle, Lady Catherine mau menerima kondisi sang suami apa adanya. Padahal pada waktu itu Petrus dianggap sebagai monster karena penyakit langka yang diidapnya. Pada akhirnya keduanya menikah dan tinggal di Italia.

Petrus sempat mendapatkan perlakuan diskriminatif dari lingkungannya. Padahal Petrus adalah sosok yang terpelajar dan hampir tidak melakukan tindak kriminal. Penampilan fisik pria yang meninggal tahun 1618 ini membuatnya tidak dianggap sebagai manusia sepenuhnya. Tapi tidak apa, Petrus tetap dapat menjalani hidupnya dengan tenang bersama istri dan anak-anaknya hingga akhir hayat. (mir/agt)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search