Sabtu, 18 Maret 2017

Kisah Heroik Bidan Desa Saat Bantu Persalinan: Bayi Lahir, Rumah Pasien Ambruk

Sardinan Delisep-OGAN ILIR

Senin (13/3) lalu adalah masa bertugas paling berkesan bagi Indah Ristianti. Waktu itu, ketika proses persalinan terhadap pasien yang ditanganinya Mardilah (25) berlangsung di rumah pasien itu yang beralamat di Desa Kota Daro II Kecamatan Rantau Panjang Kabupaten Ogan Ilir (OI), ambruk.

Insiden itu terjadi saat rumah pasien diterjang bencana puting beliung. Rumah itu ikut ambruk saat bayi milik Mardilah baru saja lahir.

Indah menceritakan, ketika itu pukul 17.30 WIB, dia baru saja tiba di rumah Mardilah. Mencapai rumah itu cukup sulit, karena rumah itu berada di tengah-tengah sawah.

Dari Desa Kota Daro II, untuk sampai ke rumah panggung itu harus melalui jalan setapak sekitar 1 km lalu dilanjutkan dengan perjalanan menggunakan perahu. Setiba di rumah Mardilah, Indah langsung memeriksa kondisi kehamilan ibu muda tersebut. Ternyata wanita yang akan melahirkan anak kedua itu sudah mengalami bukaan 10. Artinya tidak lama lagi bayi yang dikandung Mardilah akan lahir.

"Saat itu saya harus fokus, agar ibu dan bayinya selamat, meski di luar angin sangat kencang sekali," ujar Indah seperti dilansir Sumatera Ekspres (Jawa Pos Group), Sabtu (18/3).

Dalam hitungan beberapa menit, keluarlah bayi tersebut dengan selamat seberat 3,8 kg, tepat pada pukul 18.10 WIB. Meski bayi itu normal, namun sang Ibu Mardilah mengalami pendarahan, karena bayi yang dilahirkannya cukup besar. Sehingga dilakukan penjahitan.

Nah, baru saja sang bidang melakukan empat jahitan pada sang ibu, kemudian bayi dibawa Sobiha, ibu Mardilah, untuk dibersihkan dan dipasang popok (bedong).

Tiba-tiba angin kencang disertai hujan deras bertambah kuat. Braak, rumah itu roboh tertelungkup berbentuk payung. "Sebelum roboh, saya berpikir, nah mati kami serumah ini," ujar Indah dalam hati.

Bidan yang telah dikaruniai tiga anak itu mengatakan, sebelum roboh ada 6 orang di dalam rumah itu, termasuk dirinya. Waktu roboh nenek si bayi sempat kena timpa kayu, tapi kondisinya masih kuat sambil menggendong bayi tersebut. Lalu Rusli (ayah Mardilah) dan Jagad (suami Mardilah) menerjang seng atap rumah agar bisa keluar.

Mardilah tibap-tiba langsung berdiri untuk mencari bayi yang dibawa Sobiha. Maksudnya ingin menyelamatkan bayinya. "Saat ibunya berdiri, darah ngucur dengan deras, lalu aku tahan untuk berbaring lagi, karena bisa membahayakan nyawanya. Sebab jahitannya belum selesai," tutur Indah.

Setelah seng atap terbuka, satu per satu orang di dalam rumah itu keluar. Sang ibu dan bayi dibawa duluan dengan menggunakan perahu menuju rumah Rizal (kakak Mardilah) yang berjarak sekitar 500 meter.

Kondisi basah kuyup karena hujan deras dan angin puting beliung belum juga berhenti. Semuanya menggigil kedinginan. Akhirnya mereka pun sampai di Rizal. "Saya sendiri harus berenang, dengan kedalaman air rawa sebatas dada atau sekitar 1,5 meter," lanjut Indah. 

Di rumah saudaranya, Indah melanjutkan menjahit Mardilah dengan penerangan lampu seadanya, yakni senter. Penjahitan itu harus dilakukan demi menghentikan pendarahan yang dialami sang ibu bayi. "Mardilah hanya dilakukan enam jahitan. Bahkan tali pusar bayi pada saat itu belum sempat saya potong, karena guntingnya sempat hilang. Jadi di klem dulu (dijepit tali pusat)," tambah Indah.

Sementara itu, Mardilah mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara persis seperti angin puting beliung terjadi. "Aku sendiri tidak tahu persis ada angin puting beliung di luar rumah, karena yang aku rasakan menahan sakit, tapi setelah anakku lahir, baru sadar bahwa rumah sudah ambruk," kata Mardilah.

Hal senada juga dikatakan Jagad. Menurutnya kejadian itu dia dan seisi rumah akan menjadi korban. Namun berkat pertolongan Allah SWT semua dapat terlewati dengan baik.

"Kejadian itu benar-benar luar kemampuan kami. Hanya pasrah dan memohon pertolongan Allah SWT melalui tangan bidan Indah Ristianti hingga akhirnya lahir putra kami yang diberi nama Ilham," tukas Jagad. (*/lia/iil/JPG)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search