Masih teringat di benak Adin, pagi itu sekitar Pukul 07.00 WIB tabung gas melon yang ada di dapurnya tiba-tiba meledak. Akibatnya, rumah milik Adin dan rumah milik anaknya yang berada di sebelahnya terbakar dan membuat gempar seisi kampung.
Pascakejadian, Adin kebingungan. Ia tak mempunyai tempat tinggal sementara untuknya dan istrinya yang mengalami kelumpuhan karena stroke. Ikah stroke sejak empat tahun lalu, setelah terjatuh dari motor.
Karena tidak ingin merepotkan tetangga, sekitar satu bulan setengah Adin dan isterinya terpaksa tinggal di pos ronda yang berukuran 1x2 meter. Dengan ditutupi menggunakan terpal berwarna biru tempat tersebut Adin jadikan sebagai hunian sementara.
"Selama tinggal di pos ronda saya khawatir sama kondisi kesehatan isteri yang mengalami sakit stroke," katanya kepada detikom.
Foto: Wisma Putra |
Adin mengaku sudah meminta bantuan kepada pemerintah desa, namun tak juga diberi bantuan. Ironis, sebab rumah Adin berada di belakang kantor Desa Karya Laksana.
Tak kunjung mendapatkan bantuan, akhirnya anak Adin berinisiatif meminta bantuan ke Polsek Ibun. Tidak lama dari laporan yang disampaikan, anggota polisi yang dikomandoi Iptu Asep Dedi langsung meninjau lokasi. "Alhamdulillah mendapatkan respon, sehingga rumah saya dibangun lagi," ujar Adin.
Kini yang masih menjadi pikirannya adalah kondisi kesehatan istrinya yang tak bisa berobat ke puskesmas apalagi rumah sakit. Ia mengaku pernah memiliki kartu BPJS, namun ikut terbakar bersama rumahnya.
"Selain itu KTP, KK, surat tanah, STNK dan BPKB juga semuanya terbakar," ujarnya.
Foto: Wisma Putra |
(ern/ern)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar