Kamis, 13 April 2017

Beginilah Kisah Wahyu Acum Jadi “#GilaVinyl”

KOMPAS.com -- Pertemuan pertama Wahyu Acum dengan vinyl atau piringan hitam terjadi sekitar 12 tahun yang lalu.

Diceritakannya di acara peluncuran buku #GilaVinyl, di Toko Buku Aksara Kemang, Jakarta, Rabu (12/4/2017), orang yang memperkenalkan Acum kepada vinyl adalah pendiri Aksara Records, David Tarigan.

"Pertama kali kenal vinyl di kafe belakang Aksara tahun 2005 atau 2006. Gua bikin cerita sampul untuk majalah Trax dan wawancara dengan David Tarigan di kafe itu," ujar Acum.

Seorang penikmat musik sejati dan kolektor vinyl, David tidak membawa compact disc (CD) atau kaset tape, melainkan piringan hitam, untuk mengilustrasikan ceritanya.

"Itu pertama kalinya gue lihat vinyl secara langsung," ucap Acum.

Dari sana, David pun membimbing dan mengajak Acum ke jalan Surabaya, Jakarta, untuk digging, mencari dan membeli, vinyl. Dia juga memberi Acum beberapa kaset vinyl dan menularkan kecintaannya terhadap rekaman musik tertua ini.

Acum menceritakan, waktu itu gua kos di jalan Cikini, dekat dengan jalan Surabaya. Jadi gua mulai ngumpulin dari satu jadi seratus.

Dia pun mengabadikan kisah-kisahnya jatuh cinta dan menjadi gila vinyl ini melalui blog Gila Vinyl.

Kini, Anda bisa membaca kisah Acum melalui bukunya yang berjudul #GilaVinyl, terbitan Bhuana Ilmu Populer.

Dalam 268 halamannya, buku #GilaVinyl tidak hanya mengungkapkan pengalaman Acum tentang seluk beluk dunia piringan hitam, tetapi juga kisah-kisah para penggila vinyl, mulai dari orang biasa hingga musisi ternama seperti Vincent Rompies dan Andien.

Buku tersebut juga akan mengungkapkan kontak para penjual vinyl di berbagai kota di Indonesia serta istilah-istilah yang sering digunakan di komunitas penggila vinyl.

Anda bisa mendapatkan buku #GilaVinyl di Gramedia dengan harga Rp 150.000.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search