Sabtu, 08 April 2017

Kisah Ayah yang Tendang Anak 2 Tahunnya Hingga Tewas

Indra tak banyak bicara saat berada di Polsek Labuhan Ruku. Dia yang saat itu mengenakan pakaian batik tampak tertunduk lemas ketika diperiksa dan dimintai keterangannya petugas. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, Indra harus merasakan dinginnya jeruji besi Polsek Labuhan Ruku.

Terkait kejadian memilukan tersebut, pihak keluarga korban mengatakan pelaku diduga tidak berniat sengaja untuk melakukan perbuatannya yang menghilangkan nyawa anak kandungnya sendiri itu.

Ayahnya pasti gak ada niat untuk melakukan perbuatannya itu. Karena sebelum kejadian, dia sempat membersihkan kotoran korban. "Sebelum kejadian korban sempat buang air besar," kata laki-laki yang mengaku keluarga korban. Dia enggan menyebutkan namanya.

Faktor ekonomi tak bisa dilepaskan ikut jadi pemicu. Beban hidupnya dinilai berat. Indra punya tiga anak. Yang pertama M. Zairi, kedua M. Rahmadan, dan ketiga Pandri, 1. 

''Selama ini mereka tinggal di rumah kontrakan yang berjarak sekitar satu kilometer dari rumah neneknya. Selama ini ayahnya (tersangka,red) bekerja sebagai nelayan dan pencari pakan pancing untuk menghidupi keluarganya selama ini," ungkap warga yang saat itu berada di rumah nenek korban.

Sejak Jumat (7/4) pagi hingga siang tampak para pelayat terus mendatangi rumah nenek korban yang menjadi tempat persemayaman korban setelah pulang dari rumah sakit.

Seperti diberitakan, Kejadian tragis dan memiriskan pada Kamis (6/4) sekira pukul 19.00 WIB itu berawal dengan tidak tahannya Indra mendengar suara rengek tangisan sang anak di dalam rumah. Warga Jl.Jogja, Dusun XIII, Desa Suka Maju, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, itu kemudian melampiaskan amarahnya kepada anak pertamanya

Zairi (3,5) dengan menendangnya hingga terjatuh mengenai lantai dan mengalami luka lecet pada kening sebelah kirinya.Keberingasan sang ayah terhadap anak pertamanya itu membuat anak keduanya, M. Rahmadan, 2, yang saat itu menyaksikan langsung menjadi ketakutan. Dia ikut menangis histeris. 

Suara tangis yang cukup kencang dari anak keduanya itu membuat Indra sang ayah semakin emosi. Dia menendang Rahmadan pada bagian rusuk kiri tubuhnya dengan menggunakan kaki kanan. Akibat tendangan yang cukup keras, korban terpental sekitar 1 meter. Rahmadan langsung kejang-kejang dan mengembuskan napas terakhir. (wan/smg/ami) 

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search