Kamis, 13 April 2017

Kisah Dua Sahabat yang Berpisah pada Liga 2

Bola.com, Kediri - Jalinan persahabatan Qischil Gandrumini dengan Faris Aditama telah terjalin cukup lama. Hubungan batin itu dimulai saat keduanya bergabung di Persik Kediri pada 2012.

Qischil Gandrumini mengawali karir sejak di tim Persik U21. Sementara Faris Aditama merintis di klub tetangga, Persedikab Kabupaten Kediri. Sejak di Persik itulah keakraban itu terbangun.

Namun di Liga 2 nanti, keduanya terpaksa harus berpisah. Sebelumnya, mereka bermain di Persepam MU pada 2015-2016. Kini, Qischil Gandrumini berpetualang di Martapura FC, sedangkan Faris Aditama masih bertahan di Madura.

"Jelas sedih, karena kami sudah seperti keluarga. Tapi perpisahan ini kami harus jalani demi kelangsungan karir dan menafkahi keluarga masing-masing," sebut Qischil Gandrumini.

Mantan striker Arema FC ini terpaksa hijrah ke ranah Kalimantan, karena manajemen Persepam MU pilih merekrut eks penyerang Persik lainnya, Dimas Galih Gumilang.

"Kami tetap saling mendoakan. Kami hanya berpisah secara fisik, tapi batin kami tetap terjalin," ujar Faris Aditama.

Ada pengalaman menarik soal keakraban keduanya. Pada musim 2015 lalu, Qischil dan Faris menjalani seleksi di Gresik United. Qischil Gandrumini lolos, sementara Faris Aditama terpental.

Karena solidaritas sebagai sahabat, akhirnya Qischil pun mengundurkan diri. Akhirnya keduanya merapat ke Persepam MU untuk tampil di Piala Kemerdekaan (2015) dan ISC B (2016).

Pada Liga 2 nanti, mereka akan bertemu lagi di lapangan hijau. Karena Persepam MU dan Martapura FC berada di Grup 5. "Kami junjung sportivitas di lapangan. Sejak dulu, kami sepakat tidak ingin 'main mata dengan siapa pun. Bahkan sejak kami bermain di Persik," ungkap Qischil Gandrumini.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search