BANGKAPOS.COM--Hari ini tepat tanggal 16 April, pasukan khusus legendaris kebanggaan bangsa Indonesia genap berusia 65 tahun.
Sudah banyak jasa dan pengorbanan yang diberikan pasukan ini bagi bangsa dan negara sejak awal pendiriannya.
Salah satu yang sangat membanggakan bagi Korps Baret Merah yang kiprahnya diakui dunia ini adalah keberanian tanpa batas yang dimiliki prajuritnya di medan pertempuran.
Baca: Mobil Terbakar di Dekat Lokasi Rizieq Shihab Menghadiri Isra Miraj, Mungkinkah Itu Settingan
Seperti kisah heroisme salah satu prajurit Kopassus saat menunaikan tugas negara di Timor-timor.
Dikutip dari Angkasa-online, Pada saat melaksanakan tugas operasi di Timor-Timur (sekarang Timor Leste), Prajurit Satu (Pratu) Suparlan maju ke medan pertempuran sampai titik darah penghabisan tanpa sedikitpun merasa gentar.
Baca: Bos Timah Tewas Terkubur Hidup-hidup Dilubang Tambangnya Sendiri
Timor-Timur, 9 Januari 1983, merupakan hari peristiwa bersejarah tersebut terjadi. Pada hari tersebut pasukan Kopassandha (sekarang Kopassus) terpaksa bertempur langsung dengan para pasukan pemberontak Fretilin.
Suparlan yang tergabung dalam unit gabungan yang dipimpin Kapten Poniman Dasuki diutus untuk melaksanakan tugas operasi.
Tim gabungan itu terdiri dati 4 anggota Kopassandha dan 5 anggota Kostrad. Tim gabungan ini mulanya bermaksud menyergap markas Fretilin yang berkekuatan 300 orang di zona Z yang ditemukan oleh Prajurit Dua (Prada) Tamsil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar