Minggu, 09 April 2017

Kisah Hidup Pak Harto yang Jarang Diketahui, Anak Tukang Judi dengan Masa Kecil yang Buram

BANGKAPOS.COM--Tanggal 8 Juni 1921. Seorang perempuan bernama Sukirah terbaring lemah di sebuah rumah di Desa Kemusuk.

Perempuan yang baru melahirkan itu terlihat sangat kesakitan. Tenaga yang tersisa sangat minim, hingga tak mampu untuk menopang tubuhnya.

Bahkan, untuk sekadar menyusui bayi yang menangis kencang di sampingnya.

Air mata Sukirah meleleh. Antara bahagia bercampur sedih, memikirkan masa depan anaknya.

Pasalnya, pernikahan Sukirah dengan suaminya berada di ambang kehancuran!

Sukirah menikah dengan Kertoredjo, seorang duda beranak dua, karena perjodohan.

Sebagai wanita desa, usia Sukirah yang menginjak 16 tahun dipandang sudah lebih dari cukup untuk menikah.

Itu sebabnya, ketika Kertoredjo naksir Sukirah, orangtua Sukirah tidak berpikir panjang lagi untuk segera menikahkan anak gadisnya.

Dalam rentang waktu yang singkat setelah Kertoredjo bertemu dengan Sukirah, ijab kabul pun terlaksana.

Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966.
Bung Karno diapit dua jenderal Angkatan Darat, AH Nasution (kiri) dan Soeharto. Ketiganya tertawa lebar saat bertemu di Istana Merdeka, Jakarta, tahun 1966. (Kompas.com)

Sesuai tradisi Jawa Tengah di mana seorang laki-laki lumrah mengganti namanya saat menikah, resmi jadi suami Sukirah, Kertoredjo lalu berganti nama menjadi Kertosudiro.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search