Sabtu, 15 April 2017

KISAH Hijrah Sulistyo Wahono, dari Penjudi Menjadi Pembudidaya Buah Tin di Indonesia

TRIBUNJATENG.COM, SURABAYA - "Apa yang kamu tanam, itu juga yang akan kamu tuai."

Kalimat bijak itu sesuai bila disandingkan dengan kehidupan Sulistyo Wahono yang akrab dipanggil Sulis.

Pria asal Surabaya ini semula seorang penggemar judi, sekarang sukses menjadi pembudidaya buah tin atau ara (Ficus carica L) yang masih jarang di Indonesia.

Kisahnya bermula saat berkunjung ke Tanah Suci untuk mendekatkan diri kepada Tuhan pada 2006 silam.

"Dulu saya pernah jadi master biliar, suka main judi. Kalau berjudi saya selalu menantang lawan yang berat. Uangnya tidak pernah saya nikmati sendiri. Saya berikan kepada teman-teman," terang SUlis, Jumat (14/4/2017).

Bergelimang uang dan sanjungan tak membuatnya merasa nyaman.

"Kok, rasanya ada yang kurang? Nah, akhirnya saya mulai ingin mendekatkan diri pada Tuhan," lanjutnya.

Tak hanya bisa menunaikan ibadah haji untuk melengkapi rukun Islam, Sulis bahkan menemukan ladang pekerjaan baru berupa berkebun buah Tin.

Pemimpin rombongan kala itu mengajak Sulis, beserta istrinya Ardy Anik Setiyawati, mengunjungi perkebunan tin di Madinah.

Di sana, mereka bertemu seorang pedagang asal Indonesia yang membudidayakan buah tin.

"Dari sana saya belajar tentang buah yang namanya menjadi nama surat dalam Alquran, Surat At Tin. Pada 2007, saya mulai membeli bibit dari Madinah. Kala itu saya tak punya banyak uang, tapi bismillah bisa beli 200 bibit untuk berkebun buah tin di Surabaya," tuturnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search