Jumat, 28 April 2017

Viral, Kisah Sahabat Pena yang Akhirnya Bertemu Setelah 42 Tahun Surat-suratan

Jakarta - Berkorespondensi menggunakan surat memang sudah jarang dilakukan oleh generasi milennial saat ini. Teknologi sudah berkembang dan semua orang lebih suka menggunakan email atau ponsel untuk menghubungi orang terdekat. Uniknya, hal tersebut tidak dilakukan oleh wanita asal California, Lori Gertz dengan George Ghossn, pria asal New York, yang telah bersahabat dengannya sejak lama. Keduanya berkenalan lewat surat saat George berusia 15 dan Lori berusia 12 tahun dan tetap melakukannya hingga saat ini. Tak disangka-sangka, mereka baru bisa bertemu di tahun 2017 setelah 42 tahun berteman.

"Ketika aku berusia 15 dan dia 12, kami mulai menulis melalui pesan berantai. Saat itu kami disuruh mengirim lima surat agar mendapatkan surat balasan yang berlipat. Aku mendapatkan empat surat saat itu, salah satunya balasan dari Lori," kata George.

Keduanya berkirim surat sebulan sekali. Kebanyakan isinya bercerita tentang kehidupan masing-masing, seperti tentang sekolah, aspirasi mereka, hingga tentang keluarga. Semakin dewasa, isi surat pun tak sepolos pemikiran mereka sewaktu masih kanak-kanak. Permasalahan juga semakin kompleks sehingga surat yang dikirim bisa sampai berlembar-lembar.

Viral, Kisah Sahabat Pena yang Akhirnya Bertemu Setelah 42 Tahun Surat-suratanFoto: Dok. George Ghossn

"Aku merasakan banyak kehilangan dalam keluargaku, jadi aku punya banyak hal yang harus kuceritakan," cerita George sesuai yang dikutip dari Yahoo. Saat itu George harus kehilangan sang ibu di tahun 2006. Saking sedihnya, George bahkan mencurahkan kesedihan yang dirasakan di atas serbet makan saat perjalanan menuju pemakaman ibunya.

Serbet itu ikut serta dalam surat yang ia kirim kepada Lori. Lori pun ingat saat itu ia merasa terhormat karena George sempat mengingatnya di saat-saat sulit. Wanita berusia 54 tahun itu juga mengaku bahwa baru kali ini ia memiliki hubungan yang sangat dalam dengan seseorang.

"Ini benar-benar membuatku takjub. Kesetiaan dan komitmen yang dalam terhadap hubungan kamilah yang tidak pernah aku miliki dengan siapapun," ucap Lori pada ABC News.

Setelah melakukan berbagai usaha untuk bertemu, kedua sahabat ini akhirnya bertemu pada 11 April 2017 saat Lori menemani anaknya pergi ke Universitas Hofstra di New York. George sebenarnya tak pernah mau ketika diajak bertemu, sedangkan Lori sendiri selalu penasaran dengan pria berusia 56 tahun ini. Bertemu di lobi Hotel Red Roof, Westbury, New York, keduanya berpelukan dengan bahagia dan sempat menangis bersama.

Sebuah hal yang menakjubkan setelah melihat bagaimana mereka mempertahankan hubungan persahabatan lewat surat dalam waktu yang sangat lama. Mitos bahwa pasangan lawan jenis tak bisa bersahabat pun memang tidak berlaku dalam hubungan mereka. Keduanya mengaku tak pernah ada ketertarikan untuk menjalin hubungan cinta. George mengaku kalau selama ini ia menganggap Lori sebagai adiknya, khususnya setelah semua kakaknya meninggal dan sudah tidak ada lagi anggota keluarga yang masih hidup.

"Aku menyayangi George. George adalah orang terpenting dalam hidupku. Seluruh keluargaku tahu soal dia. Ini adalah sahabat paling lama yang aku miliki seumur hidupku. Ini sangat indah," cerita Lori.

(eny/eny)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search