Selasa, 09 Mei 2017

Critical Eleven: Manis dan Pahitnya Kisah Cinta Ale – Anya

Penggemar penulis Ika Natassa akhirnya melepas penantian yang cukup lama menyusul salah satu judul buku Ika yang diangkat menjadi film yakni Critical Eleven resmi beredar di bioskop minggu ini. Film besutan rumah produksi Starvision yang bekerja sama dengan Legacy Pictures tersebut menggaet dua bintang film kawakan Reza Rahadian dan Adinia Wirasti untuk memerankan dua tokoh utamanya. Critical Eleven disutradarai oleh Monty Tiwa dan naskahnya ditulis oleh Jenny Jusuf.

Film diawali dengan mengenalkan tokoh Anya (Adinia Wirasti) yang sangat sibuk bekerja disalah satu perusahan dan kemudian ditugaskan ke Sydney untuk menemui client. Di saat penerbangan menuju Sydney, Anya bertemu Ale (Reza Rahardian). Pertemuan singkat tersebut membuat keduanya saling jatuh cinta dan hingga melanjutkannya ke jenjang pernikahan. Setelah menikah, keduanya memutuskan pindah ke New York karena Ale harus bekerja di salah satu perusahaan tambang di Meksiko.

Kota New York menjadi saksi akan keromantisan hubungan Ale dan Anya. Kabar bahagia pun kemudian muncul setelah Anya dikabarkan hamil. Namun kemudian setelah itu sebuah insiden datang dan kemudian mengubah kisah manis Anya – Ale menjadi sebuah bencana hubungan mereka.

Critical Eleven adalah salah satu film drama romantis yang tentu dibuat tidak sembarangan. Melakukan proses pengambilan gambar di negeri Paman Sam menjadi bukti berapa banyak kocek yang harus dikeluarkan oleh film ini. Nilai produksi yang tinggi tersebut juga mempengaruhi kualitas teknis Critical Eleven mulai dari sisi sinematografi, tananan musik, hingga pemilihan para pemain.

Mendapuk dua artis sekelas Reza Rahadian dan Adinia Wirasti adalah pilihan tepat. Keduanya menunjukan akting papan atas dengan menghadirkan chemistry yang solid dari awal sampai akhir film. Hal ini dapat terlihat bagaimana saat keduanya saling berinteraksi, berekspresi, hingga bahasa tubuh masing-masing. Penampilan akkting kedua pemain dalam film ini bisa dikatakan tanpa cela.

Kuatnya performa pengisi departemen aktingnya juga tertolong lewat jalinan emosi yang terangkai baik mulai awal hingga menuju ke tengah film. Kisah Anya – Ale masuk kedalam perasaan penonton sangat dalam. Penonton dibuat bahagia, sedih, campur aduk, dan sekaligus iri melihat keromantisan Anya – Ale. Apalagi bagi penonton yang belum memiliki pasangan.

Kuatnya skrip yang dibuat pemenang citra, Jenny Yusuf dari awal menuju tengah film, sayang sekali harus melemah saat menuju konklusi cerita. Dimana kemudian alur film terlihat bertele-tele dan seperti kehilangan cara bagaimana menyelesaikan film ini.  Untungnya emosi yang dihantarkan Reza dan Adinia tidak ikutan melemah sampai akhir.

Secara keseluruhan Critical Eleven menjadi sebuah sajian film yang sangat manis, romantis, dan siap mengaduk perasaan penontonnya, diperlengkap dengan penampilan pengisi departemen aktingnya yang memukau. Selain Reza Rahardian dan Adinia Wirasti, ada nama Astrid Tiar, Hannah Alrashid, Hamish Daud, Widyawati, Slamet Rahardjo, Revalina S. Temat, Refal Hady, dan masih banyak bintang lainnya yang juga tampil baik di porsi masing-masing.

Critical Eleven siap membuat anda merasakan manis dan pahitnya kisah Ale dan Anya mulai 10 Mei 2017 di bioskop-bioskop kesayangan anda.

(IMAM | Photo: Indowarta.com)

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search