BANGKAPOS.COM, PURBALINGGA -- Kuswati (24), warga desa Panusupan, Rembang Purbalingga, Jawa Tengah, mulanya tak yakin bisa membuat bulu mata palsu, seperti dikerjakan kebanyakan perempuan di desanya.
Butuh keterampilan dan kecermatan ekstra untuk merajut perhelai rambut menjadi bulu mata.
Apalagi bagi Kus, seorang tuna daksa yang tidak memiliki kedua tangan sejak lahir.
Namun Kuswati nekat menjajal pekerjaan itu dengan kedua kakinya.
Baca: Pasien Terlama Sedunia Ini Meninggal setelah Dirawat 54 Tahun
Tinggal di desa terpencil dengan keterbatasan fisik, menyulitkan Kus untuk menemukan pekerjaan yang sesuai keinginannya.
"Di desa cari pekerjaan susah, apalagi buat orang seperti saya. Untuk bertani tidak mungkin, jadi saya beranikan untuk membuat bulu mata, meski awalnya sangat sulit," katanya, Selasa (2/5/2017).
Kuswati hanya mengenyam pendidikan sampai kelas 3 Sekolah Dasar (SD).
Ia cukup berprestasi dan selalu menempati posisi 3 besar peringkat teratas di kelasnya kala itu.
Kus pada akhirnya memutuskan berhenti dan mengubur impiannya mengejar pendidikan tinggi.
Ia merasa minder. Kus sering mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari teman-temannya karena keterbatasan fisiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar