Laporan Wartawan Tribun Medan/ Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terlahir sebagai anak perwira TNI tak serta-merta menjamin kesejahteraan hidup, Wakil Ketua DPRD MedanBurhanuddin Sitepu misalnya, sejak duduk di bangku SMA ia telah mencari nafkah sendiri.
Ia membuka kantin di Markas Kodam II Medan. Saban hari ia berjualan minuman dan puding untuk personil TNI di sana.
"Sewaktu saya SMA, ayah saya sudah meninggal. Pangkat terakhir beliau itu mayor. Untuk bisa makan tahun 1978 saya terpaksa buka kantin, pokoknya bagaimana saya bisa makan dan melanjut kuliah," ucap Burhanuddin kepada www.tribun-medan.com di DPRD Medan, Selasa (23/5/2017).
Merasa belum cukup untuk membiayai kuliah, ia pun membuka usaha bengkel sepeda motor yang ia beri nama Pribumi. Dua usaha inilah yang membawa Burhanuddin meraih gelar sarjana hukum di Universitas Sumatera Utara (USU).
"Saya cari uang sendiri sampai meraih gelar sarjana hukum di tahun 1986," sambungnya.
Usai memproleh gelar sarja ia pun mendaftar menjadi pengacara di sebuah lembaga hukum. Pada saat itu, masa orde baru, menjadi sarjana tak turut menjamin kesejahteraan.
Selama delapan tahun menjadi pengacara, ia pun memilih keluar dan memilih menjadi pengusaha.
"Saat jadi pengacara, saya punya klien tetap. Salah satunya mengangkat saya bekerja dibidang properti. Saya terima tantangan ini. Inilah awalnya saya bisa mendirikan perusahan, namanya CV Bestari," tambah Burhanuddin.
Perusahaan terus berkembang hingga berhasil memenangkan proyek drainase di beberapa titik di Kota Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar