BANJARMASINPOST.CO.ID - Indonesia dikenal sebagai negara dengan toleransi umat beragamanya yang begitu kuat sejak dulu.
Warga Indonesia dengan berbagai latar belakang suku dan agama dikenal saling menghargai satu dengan yang lain.
Bermunculannya ormas tertentu dengan paham dan ideologi menyesatkan yang mencoba mengacaukan ikatan kasih inilah yang kemudian ditentang banyak pihak.
Sebuah pengalaman bikin merinding ini seolah jadi kesimpulan, bahwa masyarakat Indonesia saling mengasihi meski beda agamanya, beda sukunya, beda bahasanya.
Dikutip dari akun Facebook ULAMA & KIAI Nusantara, seorang penjual ayam di Papua menceritakan bagaimana foto mantan Presiden Gusdur dan logo NU 'selamatkan' pesantren yang sudah dikepung warga untuk dibakar.
ULAMA & KIAI Nusantara
MELIHAT FOTO GUS DUR & LOGO NU, PESANTREN DI PAPUA INI TAK JADI DIBAKAR
Facebook ULAMA & KIAI Nusantara
Cerita berawal dari profesi saya sebagai penjual ayam, yang alhamdulillah lumayan sukses. Banyak masyarakat Papua, baik pendatang maupun asli sana yang jadi pelanggan ayam saya. Namun, dalam menyembelih ayam-ayam itu, mereka masih belum dikatakan sempurna secara syar'i.
Dari situlah awal saya memberikan sedikit demi sedikit arahan soal menyembelih hewan. Alhamdulillah banyak yang meniru. Di Papua sini komunitas muslim sangat minoritas. Sebetulnya banyak kelompok Islam baru yang bermunculan, namun berhaluan keras. Sehingga masyarakat asli merasa terusik dan tentu tidak begitu tertarik atas kehadiran mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar