Laporan Wartawan Tribun Bali, Ni Putu Diah Paramitha Ganeshwari
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Sanggar Seni Cita Wistara, Budakeling, Karangasem, Bali menampilkan pertunjukan Gambuh dalam ajang Pesta Kesenian Bali, Sabtu (24/06/2017).
Mereka membawakan kisah berjudul Bun Alas Teretai Bang.
Kisah ini terinspirasi dari cerita rakyat Teretai Bang, namun dimodifikasi sesuai dengan tema Pesta Kesenian Bali 39: Ulun Danu.
Cerita ini mengisahkan tentang seorang putri yng tersesat di hutan, kemudian disembunyikan oleh raja dari negeri seberang.
Sementara itu di negeri asalnya, Pangeran bingung mencarinya.
Pangeran kemudian mendapat kabar bahwa Puteri yang dicarinya disembunyikan raja dari negeri seberang.
Kemudian terjadilah perang antara dua kerajaan hingga menyebabkan terbakarnya hutan.
"Sang Puteri berhasil diselamatkan Pangeran. Namun Pangeran menyadari tindakannya membakar hutan akan menimbulkan malapetaka. Sang Pangeran berikrar menumbuhkan hutan kembali agar makhluk hidup yang tinggal bisa lestari," jelas Gek Tya, pemeran Condong dalam pertunjukan gambuh ini.
Ia menjelaskan, untuk menampilkan kesenian ini membutuhkan persiapan selama 5 bulan.
Namun semuanya terbayar melihat pertunjukan yang berjalan sukses dan lancar. Penonton pun terlihat terhibur. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar