Minggu, 18 Juni 2017

Kisah Abah Sule,14 Tahun Menjaga Perlintasan Kereta Ciherang, Rancaekek

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina

TRIBUNJABAR.CO.ID, BANDUNG - Pengabdian bisa muncul dengan berbagai bentuk, bahkan dari hal kecil yang dianggap biasa saja oleh orang lain.

Seperti bentuk pengabdian yang dilakukan oleh Sule (71), kakek penjaga palang pintu kereta api di Ciherang, Rancaekek, Bandung.

Abah Sule, begitu dia biasa disapa, sudah 14 tahun menjaga palang secara sukarela.

Ditemui Tribun Jabar di lokasi dia biasa menjaga palang kereta, Minggu (18/6/2017), Abah Sule menceritakan kisahnya.

Berawal dari banyaknya kecelakaan di jalan yang melewati rel kereta api dekat rumahnya, Abah sule memutuskan untuk membuat palang pintu kereta yang sederhana.

"Saya buat yang sederhana saja dari bambu terus saya cat merah putih. Saya mampunya hanya segitu," ujar Abah Sule.

Seluruh biaya untuk pembuatan palang, mulai dari palang penghalang, katrol, gubuk kecil tempatnya berteduh ketika menjaga, hingga listrik untuk penerangan di sekitar palang rel kereta api,  dia keluarkan sendiri.

Bahkan Abah Sule membuat sendiri katrol untuk menaikturunkan palang kereta menggunakan barang-barang bekas seadanya.

Terkadang, pengendara yang melintas memberikan uang pada Bah Sule.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search