
Hanafi awalnya merencanakan mudik ke Madura sehabis lebaran. Namun keinginan itu diurungkan setelah melihat kondisi barang-barang di rumah kontrakannya nyaris habis, tak bersisa.
Dia bersama rekan-rekannya sesama pengusaha kelapa pun telah membeli stok untuk penjualan menjelang lebaran. Keuntungan yang semula dia harapkan pun tak bisa didapat karena seluruh kelapanya hangus dilalap api.
"(Kelapa) beli buat stok lebaran," ujar Hanafi saat ditemui di lokasi, Kamis (22/6/2017).
Sementara itu, dia telah memulai usaha kelapa parut ini sejak 12 tahun lalu. Kebanyakan warga yang usaha serupa di lokasi itu berasal dari warga Madura.
"Sudah 12 tahun di sini," katanya.
Pedagang kelapa yang ada di sana biasanya mempunyai minimal satu mesin untuk memarut kelapa. Mereka mengontrak tanah untuk dijadikan lapak dari warga setempat.
"Tanah ngontrak, bangunan sendiri," tuturnya.
Seperti diketahui, kebakaran ini juga mengakibatkan satu orang tewas dan satu terluka. Korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke RS Kramat Jati sedangkan korban luka-luka masih mendapat perawatan medis.
Korban tewas atas nama Aan Agus Anwar (11) tengah tidur ketika kebakaran terjadi. Bibi korban, Rumlah, mengaku sedang tidak berada di rumah kontrakannya. Dia sedang pergi ke pasar untuk menjual barang dagangannya sejak pukul 22.00 WIB, Rabu (21/6).
Dia pun langsung datang ke rumah kontrakannya itu saat peristiwa kebakaran terjadi. Api begitu cepat melalap rumah kontrakan yang sekaligus dijadikan lapak oleh warga itu.
Aan diketahui sedang terlelap tidur di lantai 2. Tak ada yang sempat membangunkannya sebab api merembet sangat cepat ke setiap bangunan warga.
Rumlah pun sangat sedih saat tahu kabar Aan masih berada di kontrakan. Hal itu dikarenakan dia telah merawat Aan seperti anak sendiri sejak ibunya meninggal.
"Orang tua perempuan nggak ada," kata Rumlah.
Rumlah yang telah usaha kelapa sejak 11 tahun lalu itu mengungkapkan Aan merupakan putera bungsu dari 4 bersaudara. Aan adalah pelajar kelas 4 SD.
"Mau naik kelas 4 sekarang," ungkapnya.
Saat ini Aan masih berada di RS Kramat Jati. Setelah itu, Aan akan dibawa ke Surabaya untuk dimakamkan di dekat kuburan ibunya.
"Nanti ke Surabaya, kan ibu nya dimakamkan di sana juga," tuturnya.
Seperti diketahui, kebakaran ini mengakibatkan satu orang tewas dan satu terluka. Korban yang meninggal dunia langsung dibawa ke RS Kramat Jati sedangkan korban luka-luka masih mendapat perawatan medis.
Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu seorang warga melihat api begitu cepat melalap bangunan rumahnya. Api baru bisa dipadamkan oleh petugas dari Sudin PKP sekitar pukul 03.00 WIB.
(knv/dhn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar