Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, OGAN ILIR - Menjaga wasiat ulama desa, KH. Muhammad Ali, warga Desa Tanjung Atap Barat, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir melaksanakan salat Tarawih di bekas bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Tanjung Atap.
Menurut cucu KH. Muhammad Ali, Hubbillah, salat Tarawih ini sama sekali tidak berbeda dengan salat Tarawih pada umumnya.
Hanya saja, pemilihan lokasi salat untuk "menghidupkan" bangunan Ponpes Nurul Yaqin yang dirusak massa, enam tahun silam.
"Sejak dulu, zaman kakek kami KH. Muhammad Ali, lalu zaman ayah kami Muhammad Rosyad Ali, mereka tidak pernah absen menggelar salat Tarawih setiap Ramadan," ujar Hubbillah kepada TribunSumsel.com, Kamis (1/6/2017) malam.
Dijelaskan secara singkat oleh putra kesepuluh Kyai Rosyad ini, sejarah Ponpes Nurul Yaqin yang didirikan pada tahun 1932, berawal ketika kakeknya, KH. Muhammad Ali kembali ke kampung halaman Desa Tanjung Atap setelah menimba ilmu di kota Makkah, Arab Saudi pada tahun 1932.
Di tahun yang sama, KH. Muhammad Ali mendirikan Ponpes Nurul Yaqin.
Beliau memiliki putra bernama Kiai Rosyad Ali yang diamanahkan mengasuh Ponpes Nurul Yaqin setelah KH. Muhammad Ali wafat pada tahun 1965.
31 tahun mengasuh Ponpes Nurul Yaqin, Kiai Rosyad Ali wafat pada tahun 1996.
Pascawafat, tampuk kepemimpinan Ponpes diserahkan pada putra-putra beliau, salah satunya Hubbillah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar