BATAM.TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Perempuan berusia 19 tahun ini hanya mengaku bernama Nur. Dia memutuskan meninggalkan Indonesia sekitar 22 bulan silam untuk hijrah ke Raqqa, Suriah yang diklaim ISISsebagai ibu kota Kekalifahan Islam.
Nur mengaku tertarik pindah ke Suriah setelah melihat foto dan video tentang Negara Islam atau Daulah Islamiyah yang diunggah ISIS ke internet.
Setelah hampir dua tahun berlalu, Nur bersama 15 warga Indonesia lain memutuskan untuk meninggalkan Raqqa. Apa alasannya?
"Semua bohong ... ketika kami memasuki wilayah ISIS, masuk ke negara mereka, yang kami lihat sangat berbeda dengan apa yang mereka katakan di internet," kata Nur kepada wartawan AFP di kamp pengungsi Ain Issa, sekitar 50 kilometer di utara Raqqa.
Baca: Iran Pastikan Pelaku Serangan di Teheran, Warga Iran yang Gabung ISIS
Bersama ribuan orang lainnya, Nur meninggalkan kota Raqqa yang kini tengah digempur Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung militer Amerika Serikat.
"Ayah dan saudara laki-laki saya dimasukkan ke penjara," ungkap Nur.
Ketika keluarga Nur tiba di Raqqa, ayah dan saudaranya diminta menjadi milisi ISIS, padahal tadinya mereka mengira akan mendapat pekerjaan dengan gaji tetap.
Sementara Nur mengaku dia dikejar-kejar anggota ISIS yang ingin menjadikannya sebagai istri.
"Banyak milisi ISIS yang duda ... mereka menikah hanya dua bulan atau dua pekan saja. Banyak laki-laki datang ke rumah dan mengatakan ke ayah saya, saya ingin anakmu," kata Nur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar