JAKARTA - Ririn Ekawati dikenal sebagai salah satu aktris berbakat Tanah Air. Mencuri perhatian publik lewat kualitas aktingnya di salah satu sinetron pada 2008, dara kelahiran Balikpapan, Kalimantan Timur memutuskan mencari tantangan baru dengan terjun ke layar lebar dua tahun berselang.
"Kalau di film aku bisa banyak pengalaman. Ekspresinya pasti beda dengan sinetron," kata Ririn Ekawati.
Di dunia barunya, Ririn Ekawati kembali mendapat pengakuan. Pengorbanan wanita 34 tahun saat memerankan karakter Titik Janda dalam film Kisah 3 Titik di 2013 membawanya masuk ke dalam jajaran nominasi pemeran utama wanita terbaik Piala Maya. Kala itu, aktris berdarah Bugis rela melakukan diet ketat demi totalitas dalam berperan.
"Pas awal shooting, aku masih gemuk. Jadi aku sengaja diet sampai turun tiga kilogram. Pokoknya sampai jelek deh," ungkapnya.
Tak hanya sekali, Ririn Ekawati mengulang prestasinya di 2015. Lewat karakter Salma dalam film Dibalik 98, Ririn sukses menembus daftar nominasi pemeran pendukung wanita terbaik Indonesian Movie Awards.
Dengan sederet prestasi yang berhasil ditoreh, Ririn Ekawati tak lantas mendapat label positif dari masyarakat. Publik justru menyoroti perjalanan asmara Ririn yang tidak semulus karirnya sebagai aktris.
Menjanda di usia muda
Sebelum mulai dikenal sebagai aktris, Ririn Ekawati sudah menghiasi pemberitaan media dengan citra negatif. Di usia yang baru memasuki tahun ke-25, Ririn sudah menyandang status janda setelah bercerai dari Edwin Abeng di 2007.
Ririn sendiri menerima pinangan Edwin pada 2001 saat masih berumur 19 tahun. Lima tahun membina rumah tangga bersama Edwin, Ririn dikaruniai seorang putri bernama Jasmine Salsabila yang lahir pada 2003.
Mengenai keputusan cerainya dari Edwin, Ririn mengaku sudah tidak dapat mengatasi kekisruhan dalam rumah tangga mereka. Ririn merasa, konflik antara dirinya dengan sang suami sudah terlalu rumit dan tidak dapat diatasi lagi. Kendati sempat berupaya mempertahankan rumah tangga demi putrinya, Ririn membulatkan tekad untuk berpisah dari putra Tanri Abeng tersebut.
"Enggak cocok sebenarnya sudah lama. Tapi aku baru berani ambil keputusan satu tahun terakhir," ujarnya.
Sempat takut menikah lagi
Menyandang status janda di usia muda membuat Ririn Ekawati takut untuk menikah lagi. Dihantui kegagalan rumah tangganya dengan Edwin Abeng, Ririn berubah menjadi orang yang sangat selektif dalam memilih kekasih.
"Enggak trauma, cuma sekarang lebih hati-hati saja karena sudah pernah gagal. Jadi kalau mau nikah lagi mikir banget, takut gagal lagi," kata Ririn.
Sikap selektif yang ditampilkan membuat Ririn harus menyandang status janda untuk waktu yang cukup lama. Meski berat, Ririn mengaku rela mengambil keputusan itu demi sang anak.
"Kalau dia belum bilang oke aku enggak menikah lagi," tutur Ririn yang juga sempat dilarang putrinya naik ke pelaminan lagi.
Menikah lagi dengan duda kaya
Menyandang status janda sempat membuat batin Ririn Ekawati lelah. Bagaimana tidak, selama bertahun-tahun Ririn harus memenuhi segala kebutuhan untuk putrinya sendiri.
"Single parent itu berat. Ada enaknya ada enggak," ucap Ririn.
Dalam kondisi tersebut, Ririn bertemu dengan sosok duda kaya bernama Ferry Wijaya. Melihat sosok Ferry yang cukup bersahaja, Ririn akhirnya memberanikan diri menerima pinangan lelaki yang berprofesi sebagai pengusaha tersebut. "Saya delapan tahun jadi janda, kalau kemudian saya menemukan orang yang bisa saya nikahi, itu artinya dia baik banget," tutur Ririn.
Ririn resmi menerima pinangan Ferry pada September 2015. Mas kawin berupa uang tunai sebesar 30.092.015 Rupiah diserahkan Ferry sebagai tanda cintanya pada Ririn.
Kembali jadi janda setelah dua tahun menikah
Hanya dua tahun setelah menikah, Ririn Ekawati harus menerima kenyataan pahit dengan kembali menyandang status janda. Tidak disangka olehnya, sang suami Ferry Wijaya berpulang menghadap Sang Khalik pada 11 Juni 2017.
Lebih menyakitkan lagi, Ririn tidak berada disamping Ferry saat maut datang menjemputnya. Wanita yang dikaruniai satu orang anak dari Ferry itu tengah menunaikan ibadah umrah saat suaminya menghembuskan napas terakhir.
"Aku sedih banget pas aku enggak ada di sampingnya saat dia meninggal," tutur Ririn yang langsung pulang ke Jakarta usai menerima kabar duka.
Ferry sendiri dinyatakan meninggal dunia akibat mengidap penyakit leukimia. Malang bagi Ririn, ia baru mengetahui sakit yang diderita suaminya saat sudah memasuki tahun kedua pernikahan.
"Dia enggak pernah cerita tentang penyakitnya," ucap Ririn pilu.
Harapan Ririn untuk hidup bahagia bersama Ferry seketika kandas. Sempat terucap dari bibir Ririn, ia ingin menjadikan pernikahan tersebut sebagai yang terakhir baginya.
"Aku berharap ini pernikahan terakhir seumur hidup," tegas Ririn saat masa-masa awal membina rumah tangga dengan Ferry.
Baru sebentar mengecap kebahagiaan, Ririn harus berjuang sendiri lagi. Berbeda dengan sebelumnya, Ririn kali ini harus menjadi orang tua tunggal untuk kelima anaknya. Tugas yang pastinya tidak akan berjalan mudah bagi Ririn.
(aln)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar