Rabu, 19 Juli 2017

4 Kisah Mengerikan Praktik Menguliti Kepala demi Meraup Kekayaan

Liputan6.com, Jakarta - Bangsa pribumi Amerika bukan satu-satunya yang menguliti kepala musuh-musuh mereka. Para pendatang Eropa yang mendirikan koloni di negeri itu kemudian mempelajari dan menirunya.

Bahkan, menguliti kepala manusia menjadi praktik yang tersebar luas di seantero negeri saat itu dan menjadi rahasia kelam yang memainkan peran terselubung dalam setiap momen besar.

Pada awalnya, para pendatang ke Dunia Baru memandang kebiasaan itu sebagai tanda barbarisme dan kebiadaban. Jacques Cartier bisa dibilang sebagai orang Eropa pertama yang menyaksikan langsung hal mengerikan itu.

Ketika ia tiba di daerah yang sekarang menjadi Quebec City, ia bertemu dengan kepala suku bernama Donnacona. Cartier disambut dengan tarian, lalu membalas dengan menyajikan hadiah-hadiah.

Sang kepala suku kemudian memamerkan 5 kulit kepala manusia yang telah dikeringkan dan disatukan pada suatu gelang. Kaget, rombongan Cartier pun hengkang kembali ke kapal dan menjauh.

Menurut beberapa laporan, pribumi Amerika membawa kulit kepala musuh-musuhnya di ujung tombak mereka. Kulit-kulit kepala itu diedarkan dan dijadikan guyonan, bahkan terkadang diberikan kepada anjing-anjing.

Yang lebih mengerikan, ada juga beberapa orang yang dikuliti kepalanya ketika masih hidup. Ada sejumlah catatan dokter tentang penyelamatan para korban yang masih hidup. Sejumlah korban masih bisa tertolong jika segera ditangani, tapi mungkin dengan cacat menetap karena rendahnya tingkat kemajuan kedokteran saat itu.

Walaupun menguliti kepala musuh menjadi salah satu bentuk balas dendam, seperti dirangkum dari listverse.com pada Rabu (19/7/2017) pagi, sejumlah pihak meraup keuntungan finansial dari praktik mengerikan tersebut:

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search