
Liputan6.com, Banjarnegara – Aji (10) tampak malas-malasan di siang terik itu. Ia lebih banyak menghabiskan waktu berjemur sepanjang siang, sembari tiduran tinimbang berenang untuk melatih otot-ototnya. Harimau benggala jantan itu tampak galau.
Beberapa waktu lalu, pasangannya, Upi, betina berusia 6 tahun, dipisahkan dari kandang utama lantaran melahirkan seekor bayi betina imut, Lusi. Untuk menjaga keselamatannya, Upi dan Lusi ditempatkan di kandang khusus dan tak boleh bercampur dengan harimau lainnya.
Aji merasa kesepian ditinggal pasangan dan anak semata wayangnya. Padahal, di kandang utama yang ditinggali Aji, ada pula betina lainnya, Larasati. Usianya sama dengan Aji, 10 tahun.
Larasati adalah harimau betina (bukan jantan seperti dalam pemberitaan sebelumnya-red) yang berasal dari Kebun Binatang Ragunan. Ia dipasangkan dengan Aji bersama dengan Upi. Boleh dibilang, antara Aji, Upi, dan Larasati terlibat cinta segitiga.
Namun, Aji terlihat lebih menyukai Upi. Kemungkinan, lantaran Upi dikenalnya sebagai anggota keluarga. Upi adalah adik seibu dengan Aji, tapi beda bapak. Keduanya adalah anak indukan bernama Anting.
Dari perkawinan Aji dan Upi, lahirlah Lusi. Bayi harimau nan imut yang kini belum diperbolehkan dilihat umum dan bikin penasaran. Boleh dibilang, Lusi adalah hasil perkawinan sedarah atau incest Aji dan Upi.
"Ya, memang masih bersaudara. Tetapi bersaudara hanya dari garis ibu. Sedangkan bapaknya beda. Bapaknya Upi namanya Edo. Kalau bapaknya Aji, saya tidak tahu. Dia lahir sewaktu saya belum bertugas di sini," ujar dokter hewan Taman Rekreasi Marga Satwa (TRMS) Serulingmas, Banjarnegara, Rumadi Anton, Selasa malam, 25 Juli 2017.
Adapun Larasati, kelihatannya adalah betina harimau benggala yang pemalu. Ia lebih banyak bersembunyi di guanya, dan makan. Itu sebab bobotnya saat ini mencapai 180 kilogram atau sama dengan bobot Aji.
Padahal, bobot normal harimau benggala betina adalah 150 kilogram. Selama hidupnya, Larasati belum pernah hamil. Ia pun dituduh mandul.
"Padahal, belum tentu mandul. Bisa jadi karena obesitas sehingga organ reproduksinya terganggu lemak," kata dia.
Itu makanya, kata Anton, tim dokter memulai program diet ketat untuk Larasati. Harapannya, agar Larasati bisa hamil.
"Programnya nanti kita kurangi makanannya. Biasanya sehari dia makan 7 kilogram daging ayam. Kita akan kurangi bertahap jadi 5 kilogram," tuturnya.
Selain itu, Larasati juga berolah raga atau semacam exercise mengurangi bobot tubuh bagi bangsa manusia. Tiap pagi dan sore, Larasati berenang dan berjalan-jalan di area kandang yang cukup luas.
"Ya di situ Larasati bisa berenang dan jalan-jalan. Kalau treatment lain, kita tidak bisa. Kalau mau diajak jalan-jalan keluar, terlalu berbahaya, soalnya bobotnya saja sudah 180 kilogram," kata Anton.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar