Senin, 24 Juli 2017 | 17:28 WIB
Rektor Surya University Prof. Yohanes Surya, Ph.D dalam acara saling mengenal dengan civitas academica dan update perkembangan Surya University di Kampus Surya University, Tangerang, Banten, 14 Februari 2015. Dok.TEMPO/Sudaryono
TEMPO.CO, Jakarta - Ditinggalkan banyak dosen dan mahasiswa, pemilik sekaligus rektor Universitas Surya, Profesor Yohanes Surya, optimistis manajemen kampusnya segera keluar dari krisis keuangan. Ditemui Tempo di ruang kerjanya pada pertengahan Juni lalu, doktor lulusan College of William and Mary, Virginia, Amerika Serikat, ini yakin kampusnya bakal bangkit kembali. "Sebentar lagi masalah ini akan selesai," kata Yohanes.
Kampus Universitas Surya, yang berada di kawasan Gading Serpong, Tangerang Selatan, Banten, beroperasi pada 2013. Perguruan tinggi swasta ini tengah terjerat utang kredit tanpa agunan di Bank Mandiri Rp 16 miliar. Berikut ini petikan wawancara Tempo dengan Yohanes Surya. Wawancara lengkapnya baca majalah Tempo edisi pekan ini, 24-30 Juli 2017.
Baca: Krisis Keuangan, Universitas Surya Terjerat Utang Rp 16 Miliar
Universitas Surya memperoleh dana lewat KTA student loan atas nama orang tua mahasiswa dari Bank Mandiri, tapi orang tua tidak menyadari itu.
Saya mendapat info soal KTA ini bahwa ada satu universitas yang pernah melakukannya. Saya pikir ini ada baiknya. Lalu saya minta tim marketing mengurusnya. Saya kurang tahu di lapangan seperti apa. Setahu saya, ada penjelasan dari Mandiri, tapi mungkin ada orang tua yang tidak mendapat penjelasan.
Dalam perjanjian kerja sama tentang student loan, justru yang bertanda tangan adalah PT Surya Research International (SRI) dan Bank Mandiri.
Iya, benar. Memang Bank Mandiri tidak bisa melakukan perjanjian dengan Yayasan Surya Institute. Kami pinjam PT SRI untuk melakukan kerja sama ini. Kami harus melakukannya untuk mendapatkan student loan.
Kenapa kampus tidak menyiapkan dana sejak awal?
Kami memang punya gedung. Waktu itu, kami pikir ada universitas yang pernah melakukan student loan, kami coba. Ini bisa ditanyakan ke Bank Mandiri.
Apa pertimbangan Anda memilih membayar gaji dosen dengan student loan?
Kami punya sumber-sumber, gedung dijaminkan, mendapat pinjaman dari bank, itu satu alternatif. Ketika ada student loan, kami pikir jalan dengan Mandiri akan lancar. Namun ternyata ke sininya mandek. Kalau tahu akan seperti ini, enggak usah pakai student loan.
Mengapa menggunakan PT SRI saat mengurus student loan?
Pembicaraan tim marketing kami dengan Bank Mandiri memang bisa. Logikanya, pasti semua pihak sudah setuju. Sebenarnya PT SRI yang cari dana men-support Yayasan, karena Yayasan Surya Institute rugi terus. Seperti Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, awalnya juga tidak mungkin hidup kalau tidak di-support PT SRI.
Dosen dan mahasiswa memilih meninggalkan kampus Universitas Surya?
Kami sudah bicarakan waktu perampingan dan restrukturisasi. Kami bilang, kami beresin dulu universitas, lalu kami cari gajinya. Sekarang sudah mulai dicicil, tapi belum seluruhnya.
TIM INVESTIGASI TEMPO
Tidak ada komentar:
Posting Komentar