GUNUNGKIDUL, KRJOGJA.com - Namanya Sukiyana, pria 30 tahun asal Desa Pringombo, Rongkop, Gunung Kidul, menjadi sangat terkenal di desanya saat ia berhasil memenangi kontes Pesta'in Sekampung yang diselenggarakan oleh aplikasi smartphone berbasis lokasi "Yogrt". Merantau ke luar kota bahkan luar pulau sejak usianya masih 12 tahun, rasa rindunya dengan kampung halaman terbayar sudah ketika 4.000 orang dari 10 dusun berhasil ia kumpulkan untuk menghadiri acara yang dimenanginya tersebut, Minggu (23/7/2017).
Meski hanya lulusan SD, dalam kompetisi menuliskan kisah hidup di kampung halaman ada aplikasi Yogrt, Sukiyana berhasil mengalahkan setidaknya 2300 kisah perantau lain yang berasal dari seluruh Indonesia. "Yang saya tulis ya pengalaman kisah hidup saya saat kecil, bagaimana suasana tingal di kampung, saya juga mencerotakan bahwa di kampung saya ada komunitas perantau yang saya kumpulkan dan membentuk kelompok. Dari para erantau ini tia kali akan lebaran pasti mengumpulkan uang lalu digunakan untuk kegiatan sosial di kampung," kata Sukiyana saat ditemui di lokasi acara, di Lapangan dusun Pringombo, Minggu (23/7/2017).
Dikatakan pria yang sempat bercita-cita sebagai tentara ini, sejak usia 12 tahun karena faktor ekonomilah yang membuat dirinya harus berusaha keras menjalani hidu dengan merantau ke kota Bogor, Jawa Barat. Meninggalkan kedua orang taunya serta satu kakaknya ia mencoba mencari rejeki dengan bekerja serabutan, hingga menjadi petani sawit di Kalimantan. Hingga akhirnya empat tahun lalu, langkah perjalanan kerja Sukiyana sebagai karyawan di Event Organizer dimulai.
"Sekarang kerja di EO, serabutan, saya sering mengerjakan dekorasi hingga angkat-angkat sound system, dengan acara Pesta'in Sekampung ini karena acara yang besar saya juga ingin mengenalkan kepada masyarakat kalau di Surabaya beginilah pekerjaan saya," ujarnya.
Para warga Desa Pringombo sangat antusias sekali dengan kegiatan Pesta'in Sekampung dan Sukiyana sebagai tuan rumah kali ini. Sejak pagi, warga Desa Pringombo, Rongkop, Gunung Kidul berduyun-duyun menuju lapangan untuk menghadiri kegiatan Halal bi Halal bersama ribuan warga lainnya. Sesampainya di lapangan para warga kemudian melaksanakan kegiatan Halal bi Halal dengan saling bersalaman dan bermaaf-maafan. Dengan hiburan hadroh dan kesenian asli Gunung Kidul warga tampak sangat bergembira mengikuti acara Halal bi Halal dengan 4.000 warga lainnya yang baru pertama kalinya diadakan di desa mereka itu.
Selain berhak untuk menggelar kegiatan Halal bi Halal untuk warga desanya, menjadi seorang pemenang Sukiyana juga berhak mendapatkan satu buah sepeda motor trail yang juga diberikan oleh Yorgt.
Sementara itu, Jason Lim, Founder aplikasi Yorgt mengatakan, Yogrt sendiri merupakan sebuah aplikasi media sosial berbasis lokasi. Dengan melihat kebudayaan orang Indonesia untuk pulang kampung saat lebaran kemudian munculah ide dari Yorgt untuk menggelar kontes kampanye Pesta'in Sekampung. Kampanye ini mengajak seluruh pengguna aplikasi untuk terhubung kembali dengan orang-orang sekitar, saling berkomunikasi dan melanjutkan tradisi dengan semangat saling berbagi, berbuat baik sekaligus bermaaf-maafan, salah satunya dengan halal bi halal.
"Meski sebagai aplikasi media sosial, namun kampanye kami untuk kegiatan kami ini adalah semangat untuk melestarikan kebudayaan orang indonesia untuk bersilaturahmi, bertemu dengan keluarga, saling berbagi dan memaafkan, konsep awalnya memang itu. Dari situ kami ikut merasakan kebahagiaan dengan melihat para perantau bisa kembali bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga di kampung," katanya.
Aplikasi Yogrt sendiri kini sudah sebanyak 6 juta pengguna di Indonesia, mengedepankan kesetaraan untuk berkomunikasi para pengguna tidak perlu mem-follow atau mengikuti akun lain untuk mendapatkn informasi. Dengan kemudahan fitur-fitur yang ada di dalamnya media sosial ini lebih mengedepankan kemudahan untuk berkomunikasi dan bersosialisasi masyarakat di Indonesia. (*-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar