Selasa, 18 Juli 2017

PKS Sindir Bupati Faida dengan Kisah Nabi Sulaiman

Jember (beritajatim.com) - Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jember galau dengan kondisi saat ini, terutama dengan gugatan perwakilan (class action) yang dilayangkan dua warga terhadap Bupati Faida di Pengadilan Negeri Jember.

Dua warga tersebut menggugat ketidakberesan proses penganggaran dan pelaksanaan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Jember pada tahun lalu. "Adanya laporan class action dengan latar belakang apapun adalah bukti bahwa telah terjadi ketidakberesan dalam pengelolaan pemerintah di Kabupaten Jember ini," kata juru bicara Fraksi PKS Nur Hasan, dalam sidang paripurna akhir pembacaan pandangan akhir fraksi terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2016, di gedung parlemen, Senin (17/7/2017).

Dalam pandangan akhirnya, tak seperti biasanya, PKS tak banyak membahas soal hasil pembahasan dan evaluasi. Nur Hasan justru membacakan kisah Nabi Sulaiman berdasarkan Alquran Surat An Naml ayat 17-24. "Nabi Sulaiman adalah pemimpin umat yang sangat kapabel, sangat kuat nan bijaksana. Kemampuannya memahami bahasa masyarakat menyebabkan Nabi Sulaiman mampu menata seluruh pejabatnya yang berasal dari tiga  jenis spesies yang berbeda dalam satu barisan yang tertata rapi seiya sekata siap bekerja untuk pembangunan negaranya," kata Nur Hasan.

"Kemampuan dan kebijakkan inilah yang menjadikan beliau sangat dihormati dan dihargai oleh seluruh kaumnya dengan setulus hati. Di sisi lainnya, ketegasan dan keseriusan dalam memberikan pelajaran kedisiplinan dalam setiap kegiatan pengelolaan negara senantiasa didasarkan pada aturan yang jelas dan ketegasan hati nurani yang mulia, yang ditegakkan karena semata-mata untuk kemajuan bersama bukan didasarkan kebijakan brutal dalam rangka pelampiasan balas dendam," kata Nur Hasan.

Menurut Nur Hasan, Sulaiman pernah mengancam akan menyembelih burung Hud-hud yang tudak hadir dalam rapat penting membahas pelaksanaan kegiatan dan anggaran. "Ini bukti bahwa Nabi Sulaiman tidak akan pernah main-main dalam pengelolaan negara. Kerajaan besar yang telah dianugerahkan Allah kepada Nabi Sulaiman adalah milik bersama yang harus dikelola dengan azas saling ketergantungan di antara semua pengelola kerajaan ini. Jauh dari suasana ketegangan, ketakuatan, ketidak jelasan dan keinginan-keinginan yang amat sangat dipaksakan," katanya.

Nur Hasan menambahkan, jiwa menjunjung tinggi dan memberikan dukungan moral maksimal untuk melindungi sang raja adalah karakter yang sudah tertanam kuat pada seluruh kepala dan staf organisasi perangkat daerah Kerajaan Sulaiman ini. "Hingga ketika mereka sampai di suatu lembah, maka berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu agar kamu tidak diijak oleh Sulaiman dan tentaranya sedangkan mereka tidak menyadarinya," katanya.

"Kaum Semut merasa memiliki pemimpin, sehingga melahirkan sikap yang sangat luar biasa. Mereka harus juga menjaga pemimpinnya dari perbuatan yang tidak disengaja sekalipun yakni menginjak semut. Karakter rakyat yang amat mulia ini semata-mata karena Nabi Sulaiman memelihara kemakmuran rakyatnya dan tidak pernah sekalipun menyakiti hati mereka. Keceriaan dan kebahagian masyarakat menjadi prioritas dalam pengelolaan anggaran Kerajaan Sulaiman ini," jelas Nur Hasan.

Nur Hasan juga mengatakan, seluruh perangkat Kerajaan Sulaiman ikhlas bekerja. Mereka memasok data untuk dijadikan dasar yang kuat untuk memutuskan apa yang harus dilakukan Nabi Sulaiman. "Tidak pernah terjadi under preasure dalam memimpin seluruh prajuritnya, menyebabkan Nabi Sulaiman memiliki anak buah yang sangat berkelas seperti Burung Hud-Hud. Tidak pernah terjadi upaya pembunuhan karakter terhadap prajuritnya menjadikan Nabi Sulaiman bisa secara utuh menerima informasi yang berasal dari daerah pelosok nun jauh di sana sekalipun," katanya.

"Adanya ketenangan dalam bekerja karena upaya memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk berkontribusi mengelola organisasi perangkat daerah Kerajaan Sulaiman menyebabkan prajuritnya cerdas, amanah, dan profesional dalam mengelola bidangnya," kata Nur Hasan. Tak pernah terjadi kebobrokan pengelolaan pemerintahan Sulaiman, karena seluruh prajurit mampu melaksanakan kegiatan tanpa rasa takut.

Jika memang selama ini masukan parlemen, imbauan tokoh masyarakat, kritik media massa dan lembaga swadaya masyarakat dianggap angin lalu, Nur Hasan berharap apa yang disampaikannya bisa melunakkan hati Bupati Faida dalam mengelola pemerintahan Jember. [wir]

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search