SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG – Geliat gaya baru penulisan cerpen yang hanya dibatasi oleh tiga paragraf mulai terasa.
Pentigraf, yang merupakan akronim dari cerpen tiga paragraf, mulai banyak digandrungi orang.
Mereka yang berkarya membuat pentigraf pun berasal dari latar belakang yang beragam, mulai dari guru, ibu rumah tangga, guru bahkan hingga dosen.
Suasana ramai menghiasi rumah sastrawan Tengsoe Tjahjono yang juga pelopor lahirnya pentigraf di Jl Simpang Dirgantara III B3, Perum Dirgantara Permai Malang, Minggu (27/8/2017).
Ternyata ada gawe spesial di rumah Tengsoe, yaitu peluncuran buku kumpulan pentigraf yang ditulis oleh 46 penulis.
Buku itu berjudul Dari Robot Sempurna Sampai Alea Ingin Ke Surga. Di dalamnya ada 175 judul pentigraf.
Tengsoe menjelaskan, buku berjudul Dari Robot Sempurna Sampai Alea Ingin ke Surga adalah buku terbitan pertama komunitas Kampung Pentigraf Indonesia.
Beragamnya penulis dalam buku menunjukkan kalau sebenarnya setiap orang memiliki bakat untuk menulis.
"Jadi siapapun bisa menulis," terang sosok yang pernah mengajar mata kuliah bahasa Indonesia di sebuah kampus di Korsel itu.
Ia melihat ada tanggapan positif tentang hadirnya pentigraf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar