Minggu, 06 Agustus 2017

Kisah Pilu Tukang Sate Suramadu Naik Haji

BANJAR, FOKUSJabar.com: Bukan perkara mudah yang dialami Muh Holil (41) dan ST Samiyah (36), tukang sate Suramadu memenuhi panggilan Allah SWT untuk menunaikan Ibadah Haji.

Cemoohan, cibiran serta ledekan bahkan dukungan didapatkan Pasangan Suami Istri (Pasutri) yang tercatat sebagai warga Lingkungan Jadimulya, RT004/008, Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar.

" Memang kami merantau dari Madura ke Kota Banjar tahun 1999 dengan niat mencari kehidupan," kata Muh Holil, pada FOKUSJabar.com, Minggu (6/8/2017).

Holil menceritakan bagaimana pertama kali dia menginjakan kaki di Kota Banjar. Semua dimulai dari nol. Bermodalkan kemampuan membuat racikan sate Suramadu, dia dan istrinya memulai berdagang.

Tempat tinggal, pertama yang dia miliki hanya tidur beralaskan bambu dan tikar pada sebuah kontrakan rumah kecil dan reyot. Dari sinilah, Holil dan Samiyah menegarkan niatan untuk bertahan hidup.

"Awalnya sih gak laku barang dagang kami, tetapi kami percaya bahwa manusia hidup dengan nasibnya," tuturnya.

Mulailai mereka belajar menabung, menyisihkan hasil daganganya. Niat utama mereka adalah untuk membuat rumah, meski kecil tapi bersama keluarga. Makan saja mereka harus berbagi, karena belum mampu membeli beras banyak.

"Niat untuk menabung tetap kami lakukan menyisihkan uang hasil dagang sate," imbuh dia.

Tahun 2005, buah hasil tabungannya Muh Holil dan ST Samiyah dapat membeli rumah. Saat ada orang yang akan menjual rumah dengan harga Rp35 juta. Mendapat peluang itu, Muh Holil bertekad membeli rumah tersebut.

"Alhamdulillah, kami telah memiliki rumah," jujur Holil.

Setelah mendapat rumah, niat naik haji pun terbesit dalam benak mereka. Akhirnya, setelah mebongkar tabungan mereka sejak tahun 1999 terkumpul uang sebesar Rp50 juta.

Mereka berdua bergegas mendaftar dan menabungkan uangnya khusus berangkat haji di salah satu Bank. Mungkin karena pekerjaannya hanya tukang sate, pihak Bank selalu menunda-nunda proses tabungan haji mereka.

"Kami langsung pindah menabung ke Bank lain yang ada program menabung untuk ibadah haji. Alhamdulillah, mendapat site porsi keberangkatan haji di tahun  2011," sebut dia.

Kisah tukang sate Suramadu naik haji pun tak berhenti disana. Saat mereka berdua meminta doa restu pada keluarganya, ketidakpercayaan pun didapat dari keluarganya.

"Tetapi, setelah keluarga kami tahu bahwa kami akan berangkat naik haji tahun 2017, semua yang menolak berbalik mereka ingin juga menunaikan haji dan sudah mendaftar. Hikmah besar bagi kami, Subhanallah," pungkasnya.

(Boip/Bam's) 

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search