Kamis, 03 Mei 2018

Kisah Pejuang Pendidikan Sebagai Tutor Paket

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Belajar tak hanya lewat jalur sekolah formal namun juga ada yang non formal. Seperti lewat PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) atau SKB ( Sanggar Kegiatan Belajar).

Untuk itu ada tutor untuk memberi pendidikan lewat paket-paket. Paket A untuk setara SD, Paket B untuk setara SMP dan Paket C setara SMA.

Salah satu tutor PKBM adalah Muhaimin. Ia tutor Paket A dan C di PKBM Zam-Zam di Jl Cakalang Kota Malang. Alumnus S2 Universitas Negeri Malang ( UM) prodi Pendidikan Luar Sekolah ( PLS) ini pada 2017 menjadi juara 1 tingkat Jawa Timur dalam lomba Apresiasi GTK PAUD dan Dikmas tingkat Jatim.

Serta masuk 10 besar saat lomba tingkat nasional. "Di PKBM Zam-Zam saya tutor mapel IPS untuk paket A. Sedang Paket C sebagai tutor mapel Bahasa Inggris, " jelas Muhaimin ketika ditemui di lobi Graha Rektorat UM, Senin (30/4/2018). Pria asal Blitar ini menjadi tutor sejak 2014 menjelang ia menyelesaikan S1 PLS di UM sampai sekarang.

Ia juga mengajar di SD di Mojokerto. Namun jadi tutor di PKBM Kota Malang juga belum ditinggalkan. Biasanya ia mengajar malam hari untuk warga belajar Paket A. Tantangan menjadi tutor paket adalah menjaga motivasi warga belajar agar mau selalu hadir ke PKBM.

Motivasi perlu dijaga karena input warga belajar beragam. Ada yang putus sekolah namun sebenarnya pandai. Sedang lingkungan kurang mendukung. Sementara usia warga belajar Paket A antara 9 sampai 14 tahun. Mereka juga ada yang dari pondok pesantren.

"Pendekatan saya mengajar ya pakai pendekatan personal. Arahnya seperti bermain agar mereka kerasan belajar," paparnya. Sebab memperlakukan warga belajar seperti sekolah informal juga tidak nyaman.

Menurut dia, tidak semua wilayah di Kota Malang ada warga belajar Paket A. Sehingga agak minim. Namun masih ada tutor Paket A. Sedang Risalatul Qudsiyah adalah juara I tingkat Jatim Paket C. Sehari-hari ia adalah tutor di PKBM Sabilun Najjah di kawasan Bumiayu Kota Malang.

Ia juga guru Bahasa Indonesia di SMKN 6 Kota Malang. "Mengajar di PKBM itu mendapat kepuasan batin. Mereka berasal dari orang-orang tidak mampu namun ingin belajar," jelas Risa kepada Surya, Selasa (1/5/2018). Ia sebagai pendidik merasa bahagia jika bisa mengajar ke semua kalangan, termasuk warga belajar yang ada di pinggiran.

"Niat saya ini berjuang. Kalau dari materi ya tidak," ujar Risa. Sehari-hari ia pulang kerja di SMKN 6 pada sore hari. Baru sekitar pukul 19.00 WIB ia menjadi tutor paket. Antara rumah dan PKBM tidak terlalu jauh. Jadwalnya sebagai tutor pada Senin, Selasa dan Rabu.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search