Rabu, 30 Agustus 2017

Kisah Sang Pengumpul Paku di Selokan, Temukan Kotoran hingga Emas

TRIBUNKALTIM.CO - Siapa sangka di balik musibah banjir yang melanda Kota Balikpapan, ada pemandangan menarik dan menyentuh hati. Dialah Faisal (33), warga Kelurahan Damai, RT 60, kawasan Bukit Cinta yang tengah sibuk mengais benda-benda besi di selokan menggunakan tongkat magnet.

DI saat warga sibuk menguras rumahnya yang kemasukkan air. Petugas SAR mengevakuasi korban, dan anggota TNI-Polri bersama Dishub mengatur lalu lintas di jalanan yang tergenang air setinggi pinggang orang dewasa. Sosok pria tanpa mengenakan baju, bercelana jeans dengan helm silver di kepalanya asyik menyelupkan tangannya ke air samping bak sampah. Di tangan kanannya memegang tongkat pendek berkepala magnet.

Hasilnya, berbagai macam benda besi, mulai paku, baut maupun benda lainnya menempel di kepala tongkat kecil yang ia pegang. Sosok pria tersebut bernama Faisal. Dia memetiki satu demi satu benda itu, lalu dimasukkan dalam karung putih yang digantung di tembok tempat sampah, Jl MT Haryono, persimpangan Jl beller, Balikpapan Selatan.

Baca: Siswi SMK Negeri Balikpapan Terseret Arus, Beruntung Selamat

Ya, Faisal merupakan pengumpul paku di selokan. Kepada Tribun, ia mengaku baru setahun tinggal di Balikpapan dan menekuni pekerjaan itu.

Sehari-hari ia berkeliling dari satu parit ke parit lain dari pagi hingga sore. Dari sore ke malam ia tak berhenti, giliran botol dan kardus bekas ia kumpulkan untuk menyambung hidup. "Yang penting kerja halal. Soalnya buat kasih makan istri," kata Faisal yang hingga kini belum dikarunia momongan.

Warga asal Sulawesi Selatan ini mengaku banjir menjadi berkah tersendiri baginya. Lantaran banyak paku, mur, baut atau benda lainnya yang bisa ia dapat. "Soalnya air naik, mas. Jadi benda-benda itu terbawa arus ke atas," katanya.

Baca: Rizal Temui Korban Banjir, Ini Teriakan Warga Pak Wali Mana Nasinya!

Jika dalam hari normal ia bisa mengumpulkan paku sekitar 5 kilogram. Saat banjir bisa mendapat hingga 20 kilogram. "Sekilonya bisanya Rp 3 ribu, mas. Jualnya di pengepul di kawasan bukit cinta itu," tuturnya.

"Pas tadi malam hujan deras. Pikiran saya pasti banjir di bawah (Dam), kesempatan ini. Alhamdulillah, nambah rejeki buat makan," sambungnya.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search