Selasa, 29 Agustus 2017

Kisah Seorang Bocah yang Tidak Pernah Menangis

ORANGTUA kerap direpotkan oleh anaknya yang cengeng. Bahkan, anak menangis menjadi salah satu pemicu timbulnya stres bagi orangtua. Meski demikian, tampaknya ngeri juga jika memiliki anak yang tidak pernah menangis. Setidaknya itulah yang terjadi di Inggris.

Seorang bocah bernama Dexter Cahill harus menjalani hidupnya dengan penuh bahaya. Anak dari pasangan Lindsay dan Tom itu memiliki kelainan genetik langka yang membuatnya tidak pernah merasakan rasa sakit meskipun ia mengalami cedera serius.

Dexter yang belum genap berusia 4 tahun itu sudah pernah patah tulang beberapa kali, seperti patah tulang jempol dan tangan. Ia bahkan baru saja mengalami cedera tulang metatarsal yang hancur di kaki kirinya tiga minggu lalu. Melansir Daily Mail, kedua orang tuanya bahkan tidak pernah tahu kejadiannya.

Seperti pada awal tahun 2017, saat itu Dexter sedang mengikuti sesi menari di sekolahnya dan gurunya memainkan lagu alfabet. Ketika lagu itu sampai pada huruf D, Dexter sangat antusias sehingga ia melompat-lompat kemudian terjatuh. Ia tidak bisa berdiri lagi. Namun, ia tidak menjerit karena kesakitan atau menangis padahal telah mematahkan tulang keringnya.

Kemudian Lindsay mendapat kabar bahwa putranya terjatuh dan langsung pergi ke rumah sakit.

Para ilmuwan mengatakan bahwa Dexter mengidap suatu kelainan yang disebut hereditary sensory autonomic neuropathy tipe empat. Hanya ada 1 dari 125 juta orang yang mengidap kelainan langka ini karena kedua orangtuanya membawa gen yang langka.

Lindsay (34) dan Tom (35) pertama kali khawatir jika ada masalah dengan kondisi Dexter pada saat ia masih berusia empat bulan. Saat itu, ia mulai tumbuh gigi dan menggesekkan giginya ke lidahnya hingga berdarah. Sejak saat itu, ia telah kehilangan 3 gigi, mengalami luka kecil, goresan, dan memar yang tak terhitung jumlahnya. Dexter hanya akan melihat ke arah orangtuanya dengan penuh kebingungan saat mereka berusaha menyelamatkannya.

Insiden demi insiden

Musim panas lalu, keluarga itu pergi berlibur. Dexter sangat senang bermain-main di kolam yang dangkal. Saat itu, sepupunya yang masih kecil mencelupkan kakinya di air kolam itu dan seketika menjerit saat kakinya menyentuh air yang sangat dingin. Saat itulah orangtuanya sadar bahwa Dexter berada di kolam yang dingin dan mungkin akan mengalami hiportemia. Butuh waktu selama 18 bulan untuk pemeriksaan hingga akhirnya diketahui kondisi tubuh Dexter.

"Orang-orang berpikir bahwa Dexter adalah pahlawan super. Namun kenyataannya ia rapuh. Ia mungkin mengalami radang usus buntu suatu saat nanti namun kami tidak akan tahu karena ia tidak merasakan sakitnya," ujar Lindsay.

Pasangan tersebut terpaksa pindah dari rumah mereka di Bristol karena rumahnya berpotensi membahayakan keselamatan Dexter. Sekarang mereka tinggal di rumah open-plan modern. Semua benda yang memiliki ujung runcing telah dilapisi busa dan AC sudah terpasang di rumah itu karena Dexter tidak bisa merasakan jika ia kepanasan atau kedinginan.

Lindsay berharap Dexter bisa melindungi dirinya sendiri saat sudah dewasa dan tidak menutupinya jika ia mengalami cedera. "Ia harus belajar untuk tidak menyakiti dirinya sendiri, meski menyakiti dirinya sendiri tidak akan terasa sakit," tambah Lindsay. (Ghea Resta Meida)***

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search