Senin, 11 September 2017

Kisah Pilu Gadis 16 Tahun Bernama Shalini, Si 'Manusia Ular' yang Ganti Kulit Tiap 6 Minggu

SURATKABAR.ID – Shalini Yadav, seorang remaja putri berusia 16 tahun dijuluki sebagai 'manusia ular' lantaran menderita penyakit langka yang membuatnya harus berganti kulit setiap enam minggu sekali. Ia memiliki harapan yang tinggi untuk mendapatkan perawatan di Eropa.

Kondisinya itu juga membuatnya tak bisa berjalan tanpa tongkat ataupun juga meluruskan tungkainya. Ia juga harus mandi 24 kali dan mengolesi dirinya sendiri dengan pelembab untuk menghentikan pengerasan kulitnya. Keluarganya sangatlah miskin, sehingga mereka tidak mampu memberikan perawatan khusus untuk meringankan derita Shalini Yadav.

Untungnya, orang-orang yang terdapat di sekitarnya peduli dengan nasib gadis malang tersebut. Penggalangan dana lokal telah membantu sejumlah rumah sakit di seluruh dunia, termasuk juga satu di Spanyol yang sekarang setuju untuk memberikan pengobatan gratis terhadap Shalini.

Baca juga: Motor 'Diambil Alih' Monyet, yang Dilakukan Pemilik Motor Ini Tak Terduga

Gadis asal Kota Nowgong, Chattapur, Madhya Pradhes, India itu telah dijadwalkan terbang ke Spanyol pada Sabtu (9/9/2017) untuk menjalani perawatan.

"Saya sangat senang mengetahui bahwa kita akan pergi ke Spanyol. Saya telah melihat tempat itu di sebuah acara televisi India, sekarang saya benar-benar bisa melihatnya," ujarnya, seperti yang diwartakan oleh Sindonews.com

Sementara, dokter mendiagnosis Shalini menderita penyakit langka bernama Erythroderma yang merupakan penyakit inflamasi yang dikenal juga sebagai sindrom pria merah. Dokter lokal tak ada yang bisa mengobati Shalini. Penyakit tersebut menyebabkan hampir seluruh tubuh menjadi bersisik dan mengelupas. Shalini mengaku telah berganti kulit setiap 45 hari sekali sejak dirinya lahir.

Baca juga: Sempat Dihujat Publik Malaysia, Adik Siti Nurhaliza Akhirnya Buka-bukaan Soal Alasannya Copot Hijab

Dia harus merendam tubuhnya dalam air setiap jam, siang dan malam serta mengolesi lotion setiap tiga jam untuk mencegah pengeringan yang lebih parah.

Devkunwar, ibu Shalini menyebutkan putus asa dengan kondisi putrinya.

"Saya merasa sangat tidak berdaya saat melihat kulitnya terlepas, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa pada putri saya," ujarnya.

Ayahnya, yakni Rajhbahdur merupakan pekerja dengan upah harian yang juga sedih melihat kondisi putrinya. Selanjutnya, Shalini akan dirawat secara gratis di Regional University Hospital and Virgen de la Vicoria, rumah sakit Malaga, Spanyol.

Let's block ads! (Why?)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Incoming Search